KOMPAS.com - Museum Batik Indonesia berlokasi di kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur.
Dibangun sejak tahun 2014, museum yang berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ini akhirnya soft launching dan telah resmi dibuka untuk masyarakat umum pada 12 Oktober 2022 lalu, bertepatan dengan Hari Museum Indonesia.
Adapun pendirian Museum Batik Indonesia dilatari sebagai tindak lanjut dari pencatatan Batik Indonesia ke dalam UNESCO Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity, tanggal 2 Oktober 2009.
Baca juga:
"Karena Batik Indonesia masuk dalam daftar Warisan Budaya Tak Benda UNESCO, pemerintah merasa perlu mendirikan Museum Batik Indonesia sebagai lembaga untuk mewariskan pengetahuan seputar batik," kata Koordinator Museum Indonesia Archangela yang memandu Kompas.com, Jumat (21/10/2022).
Terdapat sekitar 860 koleksi kain batik dari seluruh wilayah Indonesia yang dipamerkan dalam tujuh ruang berbeda.
Ketujuh ruang tersebut ialah Ruang Sejarah Batik Nusantara, Ruang Khazanah Batik Nusantara, Ruang Teknik Pembuatan Batik, Ruang Penggunaan Batik secara Tradisional, Ruang Perkembangan Batik, Galeri Kemasyuran dan Ruang Kesimpulan.
Koleksi kain batik tersusun apik. Bahkan beberapa di antaranya dikenakan pada manekin untuk memperagakan bagaimana pemakaian busana batik yang benar.
Seperti dua buah manekin pada ujung Ruang Kesimpulan yang mengenakan satu setelan lengkap dodot nan megah khas raja dan ratu Jawa.
Menariknya, museum ini juga menyimpan kain serupa batik yang dibuat dengan teknik merintang warna menggunakan bahan unik.
Baca juga: Museum Batik Indonesia TMII, Punya Koleksi 860 Kain Batik Seluruh Negeri
Misalkan pada kain Ma'a dan Sarita asal Toraja yang merintang warna memakai lilin lebah. Kemudian ada pula kain Sarimbut berwarna merah tua yang dibuat merintang warna mirip batik, tetapi bahannya menggunakan bubur ketan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.