Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batik Sembung di Yogyakarta, Lestarikan Budaya dengan Belajar Membatik

Kompas.com - 02/10/2022, 20:08 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berkunjung ke Desa Gulurejo, Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), tak lengkap rasanya tanpa mengunjungi Batik Sembung.

Tidak hanya melestarikan budaya khas batik dan mengombinasikannya dengan corak modern, Batik Sembung juga membuka wadah bagi siapa saja yang ingin belajar proses membatik. 

Baca juga: Meriahnya Parade Berkebaya di Solo Bersama Ibu Negara, Peringati Hari Batik Nasional 2022

Seperti dikatakan perajin Batik Sembung bernama Bayu Permadi. Pihaknya berharap agar para generasi muda bisa mewariskan budaya membatik, supaya warisan lokal ini tidak luntur oleh zaman. 

"Saya berpikir kalau generasi muda tidak mewariskan budaya batik, pasti akan luntur. Di sini kami berusaha gimana caranya orang-orang yang mau belajar (membatik) itu tidak kesulitan," kata dia dalam live report Piknik Maya di media sosial Kompas.com, Minggu (2/10/2022). 

Apalagi, showroom sekaligus sanggar bernama Batik Sembung ini memiliki lokasi strategis dan mudah dijangkau, tepatnya di pinggir jalan raya Lendah-Sentolo, Desa Gulurejo.

Baca juga:

Jika ingin belajar atau sekadar melihat-lihat proses membatik, pengunjung bisa langsung datang ke tempat. 

"Caranya ke sanggar? langsung datang aja, tidak harus dengan saya. Sanggar sangat terbuka untuk siapa pun. Kalau dari luar Jawa, langsung cari di maps Sembung Batik, pasti langsung ke sanggar kita," imbuhnya. 

Sembung Batik, padukan motif klasik dengan modern

Bayu yang mewarisi toko Batik Sembung dari ayahnya menjelaskan, konsep Batik Sembung sudah mendapat campuran kreasi antara motif batik klasik dengan yang baru atau modern. 

Oleh karena itulah, produksi Batik Sembung memang bisa dikatakan unik dan berbeda dari batik kebanyakan. 

Contoh produksi batik yang mencampurkan motif klasik dan abstrak, yang dibuat oleh Batik Sembung di Kulon Progo, Yogyakarta.Instagram/@sembung_batik Contoh produksi batik yang mencampurkan motif klasik dan abstrak, yang dibuat oleh Batik Sembung di Kulon Progo, Yogyakarta.

"Batik Sembung itu apa? Jadi kalau teman-teman ke Kulon Progo, untuk batik-batik di sini ada beragam. Kaya batik plesiran, kontemporer, batik kekinian, sudah ada kreasi sedikit batik baru dari yang klasik," terang Bayu. 

Galeri yang didominasi aksen kayu ini nampak menyuguhkan berbagai jenis batik. Seperti batik tulis, batik kombinasi, batik cap, hingga batik naturalis. 

Baca juga: Hari Batik Nasional 2 Oktober, Intip Perjalanannya hingga Diakui UNESCO

Dari informasi yang diberikan Bayu, ciri khas Batik Sembung adalah adanya produk yang membawa motif abstrak atau tidak terpaku pada motif tertentu, dan dibuat sesuai ekspresi pembuatnya. 

Namun, tentu saja motif batik yang klasik, dan memiliki pakem atau filosofi tertentu, tetap dipertahankan di sana. Bahkan, kedua motif baik abstrak dan klasik keduanya bisa digabungkan. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Toko Oleh-oleh di Purworejo Jawa Tengah, Banyak Pilihannya

5 Toko Oleh-oleh di Purworejo Jawa Tengah, Banyak Pilihannya

Itinerary
5 Tempat Wisata di Bali Disiapkan untuk Delegasi World Water Forum

5 Tempat Wisata di Bali Disiapkan untuk Delegasi World Water Forum

Travel Update
8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

Jalan Jalan
Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Travel Update
6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com