Masjid Raya Makassar merupakan salah satu masjid termegah di kawasan Indonesia Timur.
Mengutip dari laman Jakarta Islamic Centre, bangunan masjid ini mampu menampung hingga 50.000 jamaah pada bangunan inti dan halamannya.
Sentuhan arsitektur mediteranian menjadikan masjid ini sekilas tampak seperti masjid-masjid di Timur Tengah. Bangunan masjid didominasi warna hitam, hijau, dan krem.
Menariknya, 80 persen bahan bangunan masjid ini berasal dari Makassar. Daya tarik lainnya adalah dua buah menara yang masing-masing bertinggi 47 meter dan 66,66 meter, yang melambangkan jumlah ayat dalam Al-Quran.
Baca juga: Masjid Terapung An-Nur, Destinasi Wisata Religi Saat ke Maumere NTT
Angka 99 pada masjid ini mewakili 99 kubah pada bangunannya, yang terdiri dari satu kubah besar dan 99 kubah kecil.
Pemilihan angka 99 tersebut berdasarkan jumlah nama Allah SWT atau asmaul husna.
Baca juga: Masjid Bersejarah di Wonogiri, Lebih Tua dari Masjid Agung Demak
Mengutip Kompas.com (1/6/2017), arsitektur masjid unik ini adalah Gubenur Jawa Barat Ridwan Kamil. Lokasinya berada di reklamasi Pantai Losari atau Center Poin of Indonesia (CPI), Makassar.
Selain unik, bangunan masjid tampak megah. Lokasinya berada di reklamasi Pantai Losari atau Center Poin of Indonesia (CPI), Makassar.
Tidak hanya megah, bangunan Masjid Al-Irsyad terbilang unik karena berbentuk kubus besar tanpa kubah.
Mengutip Kompas.com (23/9/2018), keempat dinding kubus tersebut mempunyai banyak lubang. Apabila dicermati, kisi-kisi dinding dengan susunan bata berlubang ini membentuk dua kalimat syahadat dalam huruf Arab.
Teknik ini menjadikan bangunan masjid tersebut sebagai sebagai kaligrafi berukuran raksasa. Desain tersebut menjadi ciri khas Masjid Al-Irsyad.
Arsitektur Masjid Al-Irsyad adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Masjid yang berwarna abu-abu ini mampu menampung hingga 1.500 jemaah.
Baca juga: Keindahan Arsitektur Masjid Nasir Al-Mulk Iran, Dijuluki Masjid Pink
Bangunan megah Masjid Agung Tuban mengingatkan umat Islam pada Masjid Imam di Kota Isfahan, Iran.
Mengutip laman Jakarta Islamic Centre, lampu-lampu pada masjid menghasilkan permainan warna pada malam hari, sehingga Masjid Agung Tuban tampak memancarkan pesona 1.001 malam.
Baca juga: Masjid Agung Xian, Masjid dengan Perpaduan Arsitektur China dan Islam
Selain megah, masjid yang berada di dekat kompleks makam Sunan Bonang ini, memiliki sejarah panjang.
Masjid ini didirikan pada abad ke-15 oleh Bupati Tuban pertama yang memeluk agama Islam, yakni Adipati Raden Ario Tedjo. Bangunan masjid telah mengalami beberapa kali pemugaran sehingga tampil megah seperti sekarang ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.