Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/12/2022, 19:18 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peringkat Indeks Pembangunan Kepariwisataan (IPK) Indonesia menjadi yang tertinggi kedua di kawasan Asia Tenggara, berdasarkan penilaian World Economic Forum (WEF) 2022.

Sementara negara tetangga, Singapura, berada di urutan teratas.

Baca juga: Kaleidoskop: 22 Tempat Wisata Viral Sepanjang 2022

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyebut, pertama kalinya dalam sejarah Indonesia berhasil melampaui sejumlah negara tetangga, seperti Malaysia dan Thailand.

Sementara untuk peringkat dunia berada di posisi 32, naik 12 peringkat dari 2021 yang menempati urutan ke-44.

"Prestasi kita di Indeks Pembangunan Kepariwisataan oleh World Economic Forum, naik 12 peringkat, meninggalkan Malaysia, Thailand, Vietnam dan filipina untuk pertama kalinya dalam sejarah," kata Sandiaga dalam acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) di sebuah hotel di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (15/12/2022).

Baca juga: Kaleidoskop: Tempat Wisata Hits di Jakarta Sepanjang 2022

5 pilar penilaian

Kata Sandiaga, ada lima pilar yang mempengaruhi kenaikan peringkat IPK Indonesia, berdasarkan penilaian WEF.

Danau Toba, salah satu Destinasi Super Prioritas (DSP).Shutterstock Danau Toba, salah satu Destinasi Super Prioritas (DSP).

Pertama, prioritas pariwisata dan perjalanan atau Prioritization of Tourism and Travel, berkaitan dengan kebijakan prioritas Indonesia terhadap lima Destinasi Super Prioritas (DSP) yang ada saat ini.

"WEF memberi nilai yang baik sekali untuk Prioritization of Tourism and Travel, jadi kebijakan kita sekarang berpusat di lima DSP dan destinasi unggulan lainnya," ujar dia.

Baca juga: Kaleidoskop: Maju-Mundur Aturan Perjalanan Sepanjang 2022 

Pilar kedua ialah sumber daya alami atau keindahan alam yang dinilai sudah dipromosikan dengan cukup baikbdi tengah keterbatasan anggaran yang dimiliki pariwisata Indonesia.

Lalu, pilar berikutnya adalah dampak permintaan wisata dan perjalanan, kekuatan alam dan budaya, serta kompetisi harga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com