Oleh karena itu, Vinsen mengungkapkan bahwa ke depannya Kemenparekraf akan meningkatkan target jumlah desa wisata yang masuk dalam Jejaring Desa Wisata (Jadesta).
"Tahun lalu kan 1.800-an desa wisata masuk Jadesta, tahun 2022 ada 3.400-an, dan ke depannya juga kami ingin meningkatkan hingga 5.000. Di 2024, harapannya seluruh 7.500 desa wisata masuk ke Jadesta," tutur Vinsen.
Sebagai informasi, Jejaring Desa Wisata merupakan program oleh Kemenparekraf, yang salah satunya bertujuan untuk memberikan ruang kepada desa wisata di seluruh Indonesia untuk melakukan promosi melalui website resmi Jadesta.
Dari 7.500 desa wisata itulah, katanya, kemudian akan dikurasi hingga menjadi 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) yang digelar setiap tahun.
"Nah 50 ini yang kami betul-betul lakukan pendampingan dan juga pelatihan dan jgmungkin juga ada infrastruktur 3A-nya yang bersifat mikro," lanjutnya.
Baca juga:
Dengan tergabung dalam Jadesta, ia menambahkan, desa wisata akan lebih terdata, sehingga kebutuhan desa tersebut bisa diidentifikasi.
Adapun misalnya jika ada kendala, seperti di infrastruktur atau jaringan, kata Vinsen, pihaknya telah mulai berkolaborasi antar lintas lembaga dan kementerian, untuk mengupayakan solusinya secara bersama-sama.
"Makanya pak Menteri (Sandiaga Uno) tahun depan mau galakkan lagi, dengan gerakan Bangga Buatan Indonesia dan gerakan Berwisata di Indonesia aja, karena ini betul-betul sejalan," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.