Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumitnya Pembuatan Kain Songket Palembang, Selembar Bisa 3 Bulan

Kompas.com - 03/01/2023, 12:34 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Harga tinggi

Hal lain yang membuat proses pengerjaan kain songket memakan waktu lama adalah karena benang emas yang sulit didapatkan di Indonesia.

Meskipun, Adis sendiri, misalnya, sudah memiliki pemasok andalan dengan beberapa kualitas.

Jika dulu benang emas didatangkan dari India, kini pasokan juga didapatkan dari China, bahkan Thailand dan Singapura.

"Sekarang berkembang, China juga bikin. Kualitas yang bagus juga dari Thailand dan Singapura," tuturnya.

Baca juga: 6 Area Wisata di Jembatan Ampera Palembang, Mampir Warung Terapung

Penggunaan benang emas serta kerumitan pembuatannya membuat selembar kain songket memiliki harga yang tinggi.

Kain-kain songket di butik milik Adis disimpan dalam sebuah lemari kayu bercat emas dan dijejer dalam bentuk gulungan. Beberapa kain yang harganya cukup terjangkau dibanderol sekitar Rp 3 jutaan. Namun, itu bukan yang termahal.

Pemilik Rumah Songket Adis, Adis Karim saat ditemui di butiknya di Palembang, (20/11/2022).KOMPAS.com/NABILLA TASHANDRA Pemilik Rumah Songket Adis, Adis Karim saat ditemui di butiknya di Palembang, (20/11/2022).

Selembar kain karya Adis yang saat itu ditunjukkannya kepada saya, misalnya, memadukan sejumlah motif dan dibanderol Rp 7,25 juta.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Sebuah ulasan mengenai kain songket di Klasika Kompas juga pernah menyebutkan bahwa kain songket yang disimpan lama memiliki harga yang semakin tinggi.

Baca juga: Merasakan Sensasi Santap Pempek di Warung Apung Palembang

Misalnya, jika kain berusia sekitar 15-25 tahun, perajinnya biasa menawarkan harga di atas Rp 25 juta. Bahkan, ada yang harganya mencapai Rp 50 juta.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com