Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman Naik KA Wisata Ambarawa, Indahnya Jalur Tepi Danau Berlatar Pegunungan

Kompas.com - 07/03/2023, 12:31 WIB
Anggara Wikan Prasetya

Penulis

KOMPAS.com – Salah satu jalur kereta api (KA) paling indah, mungkin adalah di Ambarawa, Kabupaten Semarang.

Jalur ini dulunya menghubungkan Yogyakarta – Secang – Kedungjati – Semarang. Namun, kini sudah tidak aktif lagi.

Meski begitu, jalur KA Ambarawa bukan berarti tidak dilewati kereta. Masih ada KA yang rutin melintas, yakni kereta wisata di Museum Ambarawa.

Baca juga: Jalan-jalan di Museum KA Ambarawa, Ada Apa Saja?

Kompas.com sempat menjajal langsung naik kereta api ini beberapa waktu lalu dan merasakan sensasinya.

Naik KA Wisata Ambarawa

Perjalanan naik KA Wisata Ambarawa hanya bisa dilakukan pada akhir pekan atau hari libur saja saat kereta ini beroperasi.

Perjalanan dimulai dari Stasiun Ambarawa atau Museum KA Aambarawa dengan harga tiket Rp 100.000 per orang. Tiket hanya bisa dibeli secara langsung di stasiun.

KA wisata reguler ditarik oleh lokomotif disel antik. Untuk lokomotif uap, wisatawan harus melakukan reservasi.

Perjalanan pada hari Minggu (7/1/2023) itu dimulai pada pukul 09.30 WIB. Lokomotif disel antik itu menarik dua gerbong model lawas. 

Baca juga: Jadwal dan Tarif Kereta Wisata Ambarawa Maret 2023

Begitu naik kereta ini, penumpang seolah kembali ke zaman dahulu atau naik kereta api pada zaman Belanda. Kehadiran pemandu yang berpakaian Belanda, makin menambah suasana lawas di dalam kereta.

Indahnya Danau Rawa Pening berlatar pegunungan

Kereta pun melaju dengan tujuan Stasiun Tuntang yang sama-sama di Kabupaten Semarang. Laju kereta tidak terlalu cepat dengan guncangan yang cukup kencang.

Usai keluar dari area permukiman di Ambarawa, KA lalu memasuki hamparan persawahan hijau. Semilir angin terasa begitu sejuk dari jendela kereta yang tidak berkaca.

Kereta Wisata di Museum Kereta Api Ambarawa.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Kereta Wisata di Museum Kereta Api Ambarawa.

Tak lama kemudian, kereta memasuki jalur yang berada di tepi Danau Rawa Pening, sehingga menyuguhkan pemandangan memukau.

Di sisi kanan (selatan), tampak Danau Rawa Pening yang begitu luas dengan latar belakang barisan pegunungan, seperti Telomoyo, Kelir, dan Merbabu.

Baca juga: Museum Ambarawa, Serunya Belajar Sejarah Perkeretaapian di Indonesia

Tampak aktivitas masyarakat di sekitar Rawa Pening. Ada yang sedang memancing, cari ikan naik perahu, hingga kulineran di warung.

Setelah melewati Rawa Pening, kereta pun sampai di Stasiun Tuntang. Arsitektur stasiun ini masih terjaga seperti sedia kala. Nuansa zaman dulu pun begitu kental di sini.

Panorama Rawa Pening dari KA Wisata Ambarawa.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Panorama Rawa Pening dari KA Wisata Ambarawa.

Setelah Stasiun Tuntang, sebenarnya ada Stasiun Bringin. Namun, jalur ini sudah tidak aktif. Setelah Stasiun Bringin, barulah ada stasiun KA aktif, yakni Kedungjati.

Sesampainya di Stasiun Tuntang, kereta kemudian kembali lagi ke Stasiun Ambarawa. Lama perjalanan pulang-pergi adalah sekitar 1 jam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com