KOMPAS.com - PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (PT TWC) melakukan uji coba pemakaian sandal upanat untuk naik ke Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, pada Sabtu (4/3/2023).
Dalam uji coba yang bertajuk Kajian Lapangan Tertutup Naik Monumen Candi Borobudur ini, sejumlah wisatawan terpilih bisa memakai sandal upanat untuk naik ke candi dengan alur yang sudah ditentukan.
Baca juga:
"Sandal upanat ini sangat bagus. Satu, bahannya ramah lingkungan. Kedua, untuk diinjakkan terasa bagus, enak, tidak licin, dan ringan," tutur Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha Ditjen Bimas Buddha Kemenag, Nyoman Suriadarma, dikutip dari keterangan resmi laman BUMN, Selasa (7/3/2023).
Ia berpendapat, produksi sandal tersebut harus diperbanyak guna mengantisipasi banyaknya umat Buddha dan wisatawan yang akan ke tempat wisata tersebut.
Baca juga: Naik Candi Borobudur Dibatasi 400 Pengunjung Per Hari
Namun, wisatawan mancanegara asal Kanada, Theresia, mengharapkan opsi lain untuk naik candi yang aman baik bagi bangunan maupun bagi wisatawan.
"Upanat oke, tapi saya pikir (untuk) orangtua atau (penyandang) difabel bisa sedikit berbahaya karena sedikit licin. Saya berharap ada pilihan lain, seperti tutup alas sepatu yang lebih nyaman dan murah daripada sandal," terangnya.
Baca juga:
Adapun setelah adanya kajian ini, pihak PT TWC akan melakukan evaluasi berskala dengan stakeholder (pemangku kepentingan) terkait.
Sebelumnya dilaporkan Kompas.com, Selasa (7/2/2023), sandal upanat terbuat dari anyaman daun pandan.
Tujuan pemakaiannya untuk mencegah peningkatan tingkat keausan batu candi, khususnya di bagian batu tangga dan batu lantai.
Baca juga: Sejarah Candi Borobudur, Peninggalan Dinasti Syailendra
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.