Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Munggahan? Tradisi Suku Sunda Menyambut Ramadhan

Kompas.com - 11/03/2023, 11:50 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

KOMPAS.com - Masyarakat Indonesia memiliki berbagai tradisi sebelum puasa atau Ramadhan, yang diwariskan secara turun remurun serta masih dilestarikan hingga saat ini. Salah satunya adalah munggahan.

Tradisi munggahan masih kerap ditemui khususnya di Jawa Barat. Lantas, apa itu munggahan? Berikut penjelasannya seperti dirangkum Kompas.com.

Baca juga: 12 Tradisi Sebelum Puasa di Jawa, Padusan hingga Megengan

Apa itu munggahan

Munggahan merupakan tradisi masyarakat muslim Sunda sebelum puasa, seperti dikutip dari laman Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung.

Munggahan berasal dari kata bahasa Sunda munggah yang artinya naik secara harfiah, atau bermakna naik ke bulan suci yang derajatnya lebih tinggi.

Baca juga: Cerita WNI Berpuasa di Kota Torun Polandia, Durasi Puasa hingga 18 Jam

ilustrasi makan nasi liwet bersama khas SundaKOMPAS.com/AAM AMINULLAH ilustrasi makan nasi liwet bersama khas Sunda

Mengutip dari Tribun Jabar, munggahan merupakan wujud rasa syukur masyarakat Sunda kepada Allah SWT dan upaya membersihkan diri dari hal-hal buruk selama setahun ke belakang.

Munggahan juga bertujuan agar masyarakat terhindar dari perbuatan yang tidak baik selama menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

Baca juga: Pengalaman Puasa dan Lebaran di Paris, Dirangkul Komunitas Muslim

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Ilustrasi silaturahmiSHUTTERSTOCK/ODUA IMAGES Ilustrasi silaturahmi

Apa saja isi munggahan

Ada beragam kegiatan dalam tradisi Munggahan yang secara umum adalah melakukan silaturahmi. Mengutip Tribun Jabar, isi munggahan seperti berkumpul bersama keluarga, makan bersama, saling bermaaf-maafan, dan berdoa bersama.

Selain itu, sebagian umat Islam mengunjungi tempat wisata bersama keluarga, berziarah ke makam keluarga, atau mengamalkan sedekah munggah, yakni sedekah sehari sebelum puasa Ramadhan.

Baca juga: Cerita Puasa di Mekkah, Ada Tradisi Bergadang hingga Sahur 

ilustrasi ziarah makamANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga ilustrasi ziarah makam

Biasanya, masyarakat muslim Sunda yang merantau akan mudik terlebih dulu pada awal Ramadhan. Tujuannya, agar mereka bisa melakukan tradisi munggahan bersama keluarga di kampung halaman.

Selain kegiatan di atas, munggahan juga dilakukan dengan cara membersihkan seluruh anggota badan yang diyakini sebagai bentuk amalan sunnah, seperti dikutip dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung.

Kapan waktu munggahan

Tradisi munggahan biasanya dilakukan pada akhir bulan Sya’ban dalam kalender Islam, atau sehari sebelum Ramadhan.

Sumber lain menyebutkan, munggahan biasanya dilakukan seminggu atau dua minggu sebelum Ramadhan.

Baca juga: Puasa di Cannes dan Marseille Perancis, Lelah Terbayarkan Indahnya Kota

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com