Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/03/2023, 14:45 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

 

KOMPAS.com - Ada berbagai tradisi yang dilakukan umat Hindu dalam menyambut Hari Raya Nyepi. Salah satunya adalah tradisi perang api yang digelar oleh umat Hindu di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Perang api merupakan tradisi turun temurun yang diperkirakan sudah ada sejak abad ke-16, seperti dikutip dari Kompas.com (7/3/2019).

Baca juga: 4 Fakta Melasti Pada Rangkaian Nyepi, Makna hingga Lokasi Pelaksanaan 

Baca juga: 40 Ucapan Selamat Hari Raya Nyepi 2023 Singkat dan Penuh Makna 

Lantas, apa itu tradisi perang api dan apa maknanya? Berikut ulasannya seperti dihimpun Kompas.com.

Apa itu tradisi perang api?

Perang api di Lombok, NTB, tradisi menyambut NyepiShutterstock/Bastian AS Perang api di Lombok, NTB, tradisi menyambut Nyepi

Tradisi perang api merupakan rangkaian ritual menyambut Hari Raya Nyepi yang dilakukan umat Hindu di Lombok, NTB, seperti dikutip dari Kompas.com, (7/3/2019).

Tradisi perang api dilaksanakan oleh dua kelompok warga yang berasal dari kampung Negara Sakah dan Banjar Sweta.

Tradisi perang api juga dikenal sebagai perang bobok, lantaran menggunakan senjata dari bobok atau seikat daun kelapa kering. Saat api sudah menyala membakar bobok, kedua kelompok mulai saling menyerang.

Baca juga: 4 Makna Hari Raya Nyepi bagi Umat Hindu

Baca juga: Candi Prambanan Ditutup Saat Hari Raya Nyepi

Meskipun saling serang, tidak ada dendam di antara dua kelompok warga tersebut lantaran tujuan mereka adalah melestarikan tradisi turun temurun.

Setelah perang api selesai, kedua kelompok saling berjabat tangan dan berpelukan.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Tradisi perang api menyambut Hari NyepiWikimedia Commons Tradisi perang api menyambut Hari Nyepi

Makna tradisi perang api

Makna dari tradisi perang api adalah ritual mengusir wabah penyakit yang dibawa oleh butha kala atau roh-roh jahat yang bersemayam di bumi dan menggangu kehidupan manusia, seperti dikutip dari Kompas.com  (17/3/2018).

Selain itu, tradisi perang api juga bermakna membersihkan diri dari unsur-unsur jahat dan malapetaka sebelum melaksanakan catur brata penyepian.

Mengutip laman PHDI, catur brata berarti pengendalian diri yang terdiri dari empat hal. Meliputi, amati karya (tidak bekerja), amati geni (tidak menyalakan api), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan(tidak bersenang senang).

Baca juga: Cara Mengucapkan Selamat Hari Raya Nyepi, Ketahui Waktu yang Tepat 

Baca juga: Tol Bali Mandara Tutup 32 Jam Selama Nyepi, Catat Waktunya

Kapan tradisi perang api dilakukan? 

Tradisi perang api dilakukan sehari sebelum Hari Raya Nyepi, pada sore hari. Sebelum perang api dimulai, warga lebih dulu menggelar pawai ogoh-ogoh.

Lokasi penyelenggaraan tradisi perang api berada di simpang Tugu Tani, Jalan Selaparang, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram, NTB. 

Menjelang malam, perang pun berakhir. Para warga membawa sisa bobok yang belum terbakar untuk dibawa pulang, kemudian dibakar.

Tindakan itu dipercaya sebagai upaya menghilangkan keburukan dan musibah di bumi. Selain tradisi menyambut Hari Raya Nyepi, perang api menjadi atraksi wisata yang menarik wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Sabtu Ini, Aneka Lampion Akan Hiasi Langit Malam Pantai Parangtritis

Sabtu Ini, Aneka Lampion Akan Hiasi Langit Malam Pantai Parangtritis

Travel Update
8 Wisata Pantai di Lamongan yang Populer 

8 Wisata Pantai di Lamongan yang Populer 

Jalan Jalan
Dampak MotoGP Mandalika, Lapangan Usaha Meningkat hingga Penuhi Target Kunjungan Wisatawan

Dampak MotoGP Mandalika, Lapangan Usaha Meningkat hingga Penuhi Target Kunjungan Wisatawan

Travel Update
Mayoritas Orang Indonesia Lihat Media Sosial untuk Pilih Tempat Wisata

Mayoritas Orang Indonesia Lihat Media Sosial untuk Pilih Tempat Wisata

Travel Update
Kereta Cepat Whoosh Vs Argo Parahyangan, Cepat Mana Sampai Kota Bandung?

Kereta Cepat Whoosh Vs Argo Parahyangan, Cepat Mana Sampai Kota Bandung?

Travel Update
Tak Ingin Kalah dari Solo, Yogyakarta Angkat Ritual Budaya Merti sebagai Daya Tarik Wisata

Tak Ingin Kalah dari Solo, Yogyakarta Angkat Ritual Budaya Merti sebagai Daya Tarik Wisata

Travel Update
BERITA FOTO: Indahnya Sunset di Pantai Senggigi, Lombok

BERITA FOTO: Indahnya Sunset di Pantai Senggigi, Lombok

Travel Update
Taman Nasional Baluran Sudah Buka, Wajib Bawa Kartu Identitas

Taman Nasional Baluran Sudah Buka, Wajib Bawa Kartu Identitas

Travel Update
Wisata Bahari Lamongan: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daftar Wahana

Wisata Bahari Lamongan: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daftar Wahana

Jalan Jalan
Kebakaran Padam, Taman Nasional Baluran Buka Lagi 1 Oktober 2023

Kebakaran Padam, Taman Nasional Baluran Buka Lagi 1 Oktober 2023

Travel Update
Berwisata ke IKN Nusantara, Akomodasi Masih Terbatas

Berwisata ke IKN Nusantara, Akomodasi Masih Terbatas

Travel Update
5 Tempat Wisata Dekat IKN Nusantara, Ada Goa Tapak Raja

5 Tempat Wisata Dekat IKN Nusantara, Ada Goa Tapak Raja

Jalan Jalan
Kota di Jepang Ini Larang Orang-orang Berjalan di Eskalator

Kota di Jepang Ini Larang Orang-orang Berjalan di Eskalator

Travel Update
6 Tempat Wisata Dekat Stasiun Kereta Cepat Whoosh di Padalarang

6 Tempat Wisata Dekat Stasiun Kereta Cepat Whoosh di Padalarang

Jalan Jalan
Wayang Jogja Night Carnival 2023 Bidik 40.000 Wisatawan

Wayang Jogja Night Carnival 2023 Bidik 40.000 Wisatawan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com