Adapun booklet ini dikatakan telah melalui penyusunan dan pemilihan berbasis data maka masjid yang terpilih juga melewati setidaknya enam tahapan.
Ada koordinasi dengan pemerintah daerah, Kantor Wilayah Kementerian Agama, dan stakeholders (pemangku kepentingan) terkait. Lalu, ada assesment atau penilaian dengan institusi yang ada.
"Ketiga, triangulasi data. Jadi data yang sudah kami himpun dikroscek dengan apa yang dibutuhkan pasar," terang Tim Kelompok Kerja Wisata Religi & Halal, Firnandi Gufron.
Baca juga: 10 Masjid Megah di Indonesia Selain Masjid Raya Sheikh Zayed Solo
Data-data tersebut dicek melalui Google Trends dan TripAdvisor. Kemudian, dari 340 masjid potensial, dikerucutkan menjadi 62 masjid.
Setelah mengisi self-assesment, terpilihlah 27 masjid yang dilewati jalur pemudik.
"Ada empat titik sesuai riset Kemenhub (Kementerian Perhubungan) sehingga dari empat jalur tersebut, ada potensi masjid yang memiliki daya tarik atau keunikan, dan memungkinkan dilewati para pemudik," jelas Fakhira.
Untuk mengaksesnya, calon pemudik bisa membuka laman https://www.indonesia.travel/id/id/e-booklet dan mengunduh E-booklet Mudik Jelajah Masjid yang tersedia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.