Ketua Kelompok Masyarakat Wahana Bahari Paloh, Zulfian menyampaikan, kegiatan rutin yang dilakukan komunitasnya termasuk wisata edukasi penyu, patroli, hingga pendataan penyu.
Baca juga: 34 Ekor Penyu Hijau Selundupan Dilepas di Pantai Banyuwedang Buleleng
Menurut Zulfian, masyarakat kini semakin sadar untuk tidak memburu telur penyu dan melestarikan satwa langka tersebut.
"Kami melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan pengunjung tentang seberapa penting peran penyu. Perburuan telur penyu kini sudah hampir tidak ditemukan lagi," kata Zulfian.
Sebagai informasi, Paloh telah ditetapkan sebagai kawasan konservasi melalui Kepmen-KP (Kelautan dan Perikanan) No. 93 tahun 2020.
Apabila ingin berkunjung, baiknya datanglah sekitar bulan Mei hingga Oktober. Selama periode tersebut, wisatawan bisa menyaksikan penyu yang naik ke darat untuk bertelur di habitatnya.
Beberapa kelompok masyarakat siap mendampingi untuk melihat penyu bertelur sesuai dengan prosedur pengamatan satwa. Tujuannya agar penyu tidak terganggu dengan keberadaan pengunjung.
Sebagai informasi, penyu betina bisa mengeluarkan hingga 100 telur dalam sekali peneluran. Kurang lebih 50 hari kemudian, telur-telur itu akan menetas menjadi anak penyu atau tukik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.