Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Tidak Ketinggalan Kereta dari KAI, Awas Kemacetan Jalan Raya

Kompas.com - 17/04/2023, 10:53 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Salah satu penyebab tertinggal kereta api adalah terjebak macet saat menuju stasiun.

PT Kereta Api Indonesia (KAI) pun mengimbau calon pemudik agar mengalokasikan waktu perjalanan yang cukup saat menuju stasiun kebernagkatan. Hal ini penting agar calon pemudik tidak terlambat dan tertinggal keretanya. 

"Kami menghimbau pelanggan yang menggunakan kereta api sebagai moda transportasi, bisa mengantur waktu keberangkatan dari rumah menuju stasiun keberangkatan," kata VP Public Relations KAI Joni Martinus dalam rilis yang Kompas.com terima, Minggu (16/4/2023).

Baca juga:

Hal itu mengingat kepadatan jalan raya yang cenderung makin meningkat di momen mudik Lebaran.

Ada beberapa cara untuk mengantisipasi kemacetan saat perjalanan menuju stasiun. Salah satu caranya adalah berangkat lebih awal.

Selain itu, jangan sampai salah jadwal. Perhatikan tanggal dan jam keberangkatan di tiket. Setel alarm di smartphone beberapa kali sebelum jam keberangkatan untuk mengantisipasi lupa.

Relasi favorit KA jarak jauh periode Lebaran 2023

Adapun berdasarkan pantauan KAI per Minggu (16/4/2023), pukul 07.00 WIB, tiket kereta api (KA) jarak jauh yang telah terjual untuk keberangkatan di masa Angkutan Lebaran 2023 adalah 2.170.643 tiket atau 71 persen dari total keseluruhan, yaitu 3.065.404 tiket.

Joni mengatakan, jumlah tersebut akan terus bertambah karena penjualan masih berlangsung. 

Dalam hal relasi favorit, sejauh ini untuk periode sebelum Lebaran didominasi oleh penumpang dari arah Barat (Jakarta/Bandung) menuju arah Timur (Jawa Tengah dan Jawa Timur).

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

Sedangkan untuk periode setelah Lebaran, didominasi oleh penumpang dari arah Timur (Jawa Tengah/Jawa Timur) menuju arah Barat (Jakarta/Bandung).

Kemudian, untuk perjalanan kereta api pergi-pulang (PP) yang okupansinya tercatat sudah mencapai 100 persen, di antaranya KA Airlangga (Pasar Senen-Surabaya Pasarturi PP), KA Sri Tanjung (Lempuyangan-Ketapang PP), dan KA Kahuripan (Kiaracondong-Blitar PP).

Baca juga: 30 Lokomotif dan 271 KA Disiagakan, Ini Persiapan KAI Daop 6 Jelang Arus Mudik dan Balik

Selain itu, ada KA Pasundan Tambahan (Kiaracondong-Surabaya Gubeng PP), KA Rajabasa (Kertapati-Tanjungkarang PP), dan KA Bengawan (Pasar Senen-Purwosari PP).

Berikutnya, ada KA Probowangi (Surabaya Gubeng-Ketapang PP), KA Bukit Serelo (Kertapati-Lubuklinggau PP), KA Tawang Alun (Malang Kota Lama-Ketapang PP), KA Ranggajati (Cirebon-Jember PP), hingga KA Jayabaya (Pasar Senen-Malang PP).

Ilustrasi kereta apiDok. Shutterstock/Sandy Setiawan98 Ilustrasi kereta api

Sementara berdasarkan tanggal favorit keberangkatan KA jarak jauh yang paling banyak dipesan ada pada tanggal 24 April dengan persentase pemesanan 94 persen, 25 April dengan pemesanan 92 persen, serta 19 dan 20 April dengan pemesanan 91 persen.

"Jika tiket yang diinginkan sudah habis, pelanggan dapat memilih tanggal alternatif atau memanfaatkan fitur connecting train di aplikasi KAI Access yang akan memberikan opsi kombinasi jadwal kereta yang bersifat persambungan," tutup Joni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Travel Update
7 Hotel Dekat Stasiun Gambir, Mulai Rp 125.000

7 Hotel Dekat Stasiun Gambir, Mulai Rp 125.000

Travel Update
Wisata ke Arab Saudi Kini Bisa Pakai Visa Umrah

Wisata ke Arab Saudi Kini Bisa Pakai Visa Umrah

Travel Update
Promo Pameran Saudi Tourism Authority, Diskon Umrah hingga Rp 3 Juta

Promo Pameran Saudi Tourism Authority, Diskon Umrah hingga Rp 3 Juta

Travel Update
Wisatawan Nekat Kunjungi Tangga Haiku di Hawaii meski Sudah Ditutup

Wisatawan Nekat Kunjungi Tangga Haiku di Hawaii meski Sudah Ditutup

Travel Update
P'Narach Food and View, Resto dengan Konsep Unik di Kabupaten Semarang

P'Narach Food and View, Resto dengan Konsep Unik di Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
Bandara di Jepang Ini Tidak Pernah Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun

Bandara di Jepang Ini Tidak Pernah Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun

Travel Update
Air Terjun Dolo: Pesona Alam Lereng Gunung Wilis di Kabupaten Kediri

Air Terjun Dolo: Pesona Alam Lereng Gunung Wilis di Kabupaten Kediri

Jalan Jalan
5 Tempat Wisata Dekat Simpang Lima Semarang, Bukan Cuma Lawang Sewu

5 Tempat Wisata Dekat Simpang Lima Semarang, Bukan Cuma Lawang Sewu

Jalan Jalan
25 Hotel Terbaik di Dunia 2024 Versi TripAdvisor, Ada dari Indonesia

25 Hotel Terbaik di Dunia 2024 Versi TripAdvisor, Ada dari Indonesia

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com