Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Mudik Naik Bus ke Sumatera Barat, Sempat Mogok di Sitinjau Lauik

Kompas.com - 19/04/2023, 19:11 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

 

AC bus bocor dan teriknya tanah Jambi

Satu hal yang tak dirasakan jika pulang ke Sumatera Barat naik pesawat adalah cerita-cerita di perjalanan.

Misalnya, AC bus yang saya tumpangi bocor di tengah perjalananan, membuat beberapa penumpang kebasahan.

Alhasil, usai istirahat sembari berbuka puasa di rest area Lampung, saya dan penumpang bus lainnya terpaksa dipindahkan ke bus cadangan.

Baca juga:

Saya sedikit kesal dengan keadaan yang terjadi. Bukan karena berujung terlambat berangkat, tetapi fasilitas bus yang didapatkan tidak serupa dengan bus semula.

Tidak ada bantal, tidak ada selimut, tidak ada sambungan listrik, kursi penumpang jauh lebih sempit, dan aspek paling dihindari selanjutnya yaitu bagian dalam bus dipenuhi oleh pengharum ruangan berbau menyengat yang bergelantungan di setiap sudut.

Saya yang tak mudah mabuk perjalanan, malam itu cukup was-was dan segera mempersiapkan kantong plastik untuk berjaga-jaga jika mabuk darat.

Bus saya berhenti di daerah Palembang untuk istirahat makan sahur sekitar pukul 03.47 WIB.

Menyantap seporsi nasi padang dengan satu lauk di rest area Palembang merogoh kocek sekitar Rp 35.000. Harga yang cukup terjangkau menurut saya, rasanya enak dan perut kenyang.

Baca juga:

Memasuki kawasan Jambi, sekitar pukul 13.23 WIB, jalanannya tidak terlalu mulus dan melewati daerah yang didominasi hutan, membuat sinyal ponsel kerap hilang.

Ditambah, saat memasuki kawasan Jambi baterai ponsel saya mulai menipis dan berujung mati total karena cadangan power bank sudah habis.

Matahari yang terasa terik makin membuat saya banjir keringat, apalagi AC AC bus beberapa kali sempat mati. Beberapa orang di dalam bus pun terlihat mengipasi diri.

Usai istirahat berbuka puasa di daerah Gunung Medan sekitar pukul 21.02 WIB, perjalanan dilanjutkan memasuki daerah Solok, Sumatera Barat.

Baca juga: 8 Tempat Wisata di Sepanjang Jalur Pansela, Mampir Saat Mudik

Bus rusak dan terjebak di tengah hutan

Perjalanan dari Solok menuju Kota Padang normalnya membutuhkan waktu sekitar tiga hingga empat jam perjalanan.

Maka usai berangkat dari Solok sekitar pukul 23.00 WIB, saya memperkirakan akan sampai di Padang sekitar pukul 04.00 WIB

Namun, meskipun kita sudah berencana, tapi keputusan berada di tangan Tuhan.

Baca juga:

Meninggalkan Kota Solok dan bus melaju melewati tikungan Sitinjau Lauik, tiba-tiba bus yang saya tumpangi mengeluarkan asap di bagian bagasi sekitar pukul 02.30 WIB dini hari.

Mata yang awalnya sudah sangat mengantuk kembali terbuka karena was-was bus yang saya tumpangi tiba-tiba meledak. Belum lagi terendus aroma terbakar di bagian belakang bus.

Bus yang saya tumpangi berhenti mendadak di tengah hutan, tidak ada pencahayaan lampu jalan karena kawasan ini masih jauh dari rumah penduduk.

Tidak ada listik dan tidak ada sinyal, pencahayaan hanya bertumpu pada senter di ponsel.

Baca juga:

Sinyal internet pun hilang, alhasil saya dan para penumpang lain pasrah menunggu keputusan dari pihak bus.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com