Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/04/2023, 11:32 WIB
Markus Makur,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

BORONG, KOMPAS.com - Para misionaris asal Nusa Tenggara Timur (NTT) sedang mempromosikan kebudayaan lokal di Ekuador, Amerika Latin.

Salah satu dari ratusan budaya tari yang dipertunjukkan dari NTT adalah Tari Hedung. Tarian asal Flores Timur itu ditampilkan di Crucita, Provinsi Manabi, Ekuador.

Baca juga:

Hal ini dilakukan dalam rangka meramaikan "Malam budaya Para Misioneraros Sabda Allah di Ekuador" atau 25 tahun tiga imamat asal Indonesia berkarya di Ekuador.

"Kami mempromosikan kepada masyarakat Ekuador dan misionaris dari negara lain yang menjadi misionaris Kongregasi Serikat Sabda Allah," kata salah satu misionaris di Ekuador asal Flores Timur, Pater Romanus Thomas, SVD saat dihubungi Kompas.com, Kamis (27/4/2023).

Adapun Tari Hedung juga biasa dipertunjukkan setiap adanya penjemputan tamu dan wisatawan.

Baca juga: Wisata ke Nagekeo NTT, Bisa ke Mana Sana?

Pater menuturkan, ia juga ikut menari bersama imamat lainnya pada acara tersebut.

Salah satu tarian khas Kabupaten Flores Timur, NTT bernama tarian Hedung dipromosikan di Negara Ecuador, Amerika Latin, Rabu, (26/4/2023).DOK Missionaris SVD Ecuador Pater Romanus Thomas, SVD Salah satu tarian khas Kabupaten Flores Timur, NTT bernama tarian Hedung dipromosikan di Negara Ecuador, Amerika Latin, Rabu, (26/4/2023).

Menurutnya, warga Ekuador yang saat itu hadir di sana ikut menikmati tarian.

"Warga Ecuador yang hadir pada perayaan Malam Budaya Para Misioneraris Sabda Allah di Ekuador sungguh menikmati pementasan tarian Hedung," ucap dia.

Baca juga: Ritual Reba Masyarakat Ngada NTT, Syukur pada Tuhan, Alam, dan Leluhur

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

 

Sekilas tentang Tari Hedung

Dikutip dari situs Jadesta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Tari Hedung adalah sejenis tarian perang tradisional dari masyarakat Adonara, Flores Timur, NTT.

Salah satu tarian khas Kabupaten Flores Timur, NTT bernama tarian Hedung dipromosikan di Negara Ecuador, Amerika Latin, Rabu, (26/4/2023).DOK Missionaris SVD Ecuador Pater Romanus Thomas, SVD Salah satu tarian khas Kabupaten Flores Timur, NTT bernama tarian Hedung dipromosikan di Negara Ecuador, Amerika Latin, Rabu, (26/4/2023).

Tari Hedung dibawakan baik oleh penari laki-laki maupun perempuan, dengan mengenakan pakaian dan senjata perang.

Gerakan tari yang dipertunjukkan menggambarkan jiwa kepahlawanan masyarakat Adonara di medan perang.

Tari Hedung biasanya diiringi dengan musik tradisional, seperti gong bawa (gong gendang), gong inang (gong induk), gong anang (gong kecil), keleneng, dan gendang.

Baca juga:

Untuk kostumnya, penari laki-laki biasanya mengenakan nowing, sementara penari perempuan mengenakan kewatek.

Mereka menari dengan aksesori ikat pinggang, selendang, dan hiasan kepala, serta membawa kanube (parang), gala (tombak), dan dopi (perisai).

Seiring berkembangnya zaman, tarian ini sudah tidak lagi digunakan sebagai tarian perang, namun masih dipertunjukkan di berbagai acara, seperti menyambut tamu penting, acara budaya, dan acara adat.

Fungsi tarian ini juga dimaknai sebagai penghormatan terhadap leluhur.

Meski ada sejumlah variasi yang banyak dilakukan, penampil tidak menghilangkan keaslian tarian ini demi melestarikan budaya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

5 Tips Berkunjung ke Jembatan Akar di Yogya, Datang Siang

5 Tips Berkunjung ke Jembatan Akar di Yogya, Datang Siang

Travel Tips
Harga Tiket dan Jam Buka Jembatan Akar di Yogyakarta

Harga Tiket dan Jam Buka Jembatan Akar di Yogyakarta

Travel Update
Perayaan Tahun Baru 2024 di Shibuya di Jepang Diperketat

Perayaan Tahun Baru 2024 di Shibuya di Jepang Diperketat

Travel Update
Sandiaga Usulkan Bebas Visa Kunjungan untuk 20 Negara, Termasuk China

Sandiaga Usulkan Bebas Visa Kunjungan untuk 20 Negara, Termasuk China

Travel Update
Garuda Indonesia dan Citilink Siapkan 1,8 Juta Kursi Saat Nataru

Garuda Indonesia dan Citilink Siapkan 1,8 Juta Kursi Saat Nataru

Travel Update
5 Tempat Wisata Anak di Bandung, Liburan Seru Penuh Edukasi

5 Tempat Wisata Anak di Bandung, Liburan Seru Penuh Edukasi

Jalan Jalan
Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Saat Nataru, Bisa Mampir Stasiun Tuntang ala 'Gadis Kretek'

Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Saat Nataru, Bisa Mampir Stasiun Tuntang ala "Gadis Kretek"

Hotel Story
Libur Nataru, Pelni Labuan Bajo Tambah Rute dan Kuota Penumpang

Libur Nataru, Pelni Labuan Bajo Tambah Rute dan Kuota Penumpang

Travel Update
Kereta Uap Harry Potter Terancam Ditutup Akibat Alasan Keamanan

Kereta Uap Harry Potter Terancam Ditutup Akibat Alasan Keamanan

Travel Update
Bandara Komodo di Labuan Bajo Naik Status Jadi Bandara Internasional

Bandara Komodo di Labuan Bajo Naik Status Jadi Bandara Internasional

Travel Update
4 Wahana Perosotan Pelangi di Bogor, Bisa Meluncur di Kebun Teh 

4 Wahana Perosotan Pelangi di Bogor, Bisa Meluncur di Kebun Teh 

Jalan Jalan
Kaleidoskop Aturan Baru untuk Turis di Bali Sepanjang 2023

Kaleidoskop Aturan Baru untuk Turis di Bali Sepanjang 2023

Travel Update
PHRI Bantul: Pemesanan Hotel untuk Libur Akhir Tahun Sudah 70 persen

PHRI Bantul: Pemesanan Hotel untuk Libur Akhir Tahun Sudah 70 persen

Travel Update
LRT Sumsel Perpanjang Jam Operasi Saat Malam Tahun Baru, hingga Pukul 01.00

LRT Sumsel Perpanjang Jam Operasi Saat Malam Tahun Baru, hingga Pukul 01.00

Travel Update
Tren Slowcation Diprediksi Banyak Dicari Tahun Depan, Apa Itu?

Tren Slowcation Diprediksi Banyak Dicari Tahun Depan, Apa Itu?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com