KOMPAS.com - Masjid Agung Darussalam Cilacap adalah salah satu bukti peninggalan peradaban Islam di tanah Jawa sejak ratusan tahun yang lalu.
Masjid tua di Cilacap ini konon dibangun oleh keturunan Sunan Kalijaga dari kerajaan Mataram Islam, yaitu Kiai Kali Husen dan Kiai Kali Ibrahim.
"Sejarah masjid Agung Cilacap tidak lepas dari perkembangan Islam yang dibawa Walisongo atau keturunan Walisongo, dalam hal ini adalah cucu dari Sunan Kalijaga," kata Ketua Takmir dan Imam Masjid Agung Darussalam Cilacap KH Muslihun Ashari, Jumat (5/5/2023).
Baca juga: Sejarah Benteng Pendem Cilacap, Bangunannya Dikubur di Dalam Tanah
Ia melanjutkan, Walisongo atau keturunannya itu berjalan menuju ke arah barat kemudian sampailah ke Kabupaten Cilacap.
Masjid tua tersebut saat ini masih berdiri kokoh di pusat Kota Cilacap. Lokasinya tepatnya ada di Jalan Masjid nomor 1, Sidanegara, Cilacap Tengah, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, dekat Alun-alun dan juga Pendopo Bupati Cilacap.
Muslihun menyampaikan, masjid diperkirakan dibangun pada tahun 1700-an silam, sebelum Cilacap menjadi kabupaten.
Hal ini diketahui dari beduk kuno di masjid tersebut, yang memperlihatkan tulisan yang tertera di badan beduk, seperti dikutip dari Jatengprov.go.id.
Angka 1776 M dalam bahasa Arab tertera di bedug raksasa yang ada di masjid tersebut, dan menjadi sebuah prasasti sebagai penanda.
"Terdapat angka berbahasa Arab 1776, diperkirakan tahun awal pembuatan masjid yaitu tahun 1776 masehi," kata dia.
Baca juga: 7 Tempat Wisata Murah Meriah di Cilacap, Bisa Singgah Saat Mudik
Jika dilihat dari angka prasasti yang ada, artinya Masjid Agung Darussalam Cilacap sudah berusia 247 tahun atau 2 abad lebih.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.