Usai puas berkeliling, Kompas.com kembali menuju area perpustakaan. Buku-buku yang tersaji cukup lengkap, meski sebagian besarnya adalah buku arsitektur. Namun, ada juga buku pengetahuan, pengembangan diri, dan sastra.
Sore itu, hanya ada dua orang yang duduk di sofa perpustakaan, satu membaca sedangkan satu lagi membuka laptop. Suasananya sangat tenang dan enak untuk membaca, sambil diiringi lantunan musik lembut.
Kemudian, berpindah ke ruang baca di lantai dua. Spot paling favorit yaitu di depan jendela kaca ternyata juga sangat nyaman.
Rasanya, tak cukup hanya dua jam menikmati seluruh bagian ruang OMAH Library. Selain cocok untuk yang ingin fokus membaca atau mengerjakan tugas, setiap sudut OMAH Library sangat cantik untuk didokumentasikan.
Adapun bagi yang membawa anak-anak, Lulu mengatakan ada perpustakaan anak (children library) di bangunan depan yang terpisah dari rumah.
Bangunan perpustakaan anak berbentuk persegi panjang, dengan pendingin ruangan, kursi, dan boks berisi mainan. Koleksi bukunya didominasi oleh komik.
Sore sekitar pukul 17.00 WIB, sudah saatnya kembali ke rumah. Rasanya waktu berjalan sangat cepat dan tidak terasa jika sudah tenggelam di antara buku-buku di OMAH Library.
Meski lokasinya cukup jauh, patut rasanya berjuang untuk sampai dan menikmati hidden gem di kota Tangerang ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.