Lulu bercerita bahwa bangunan Guha menerapkan konsep bioklimatik, atau arsitektur yang mengusung konsep alam, natural, dan rendah energi.
"Bangunan di sini banyak memanfaatkan alam seperti angin dan sinar matahari langsung. Bahan-bahannya juga banyak yang didaur ulang, tapi tetap terlihat bagus," ujar dia.
Dirancang oleh Realrich, ruangan Guha layaknya labirin karena banyak ruangan tak terduga dan tersembunyi. Namun, kesannya tetap menyenangkan dan tiap ruangan tertata rapi.
"Tata letak ruangan dan benda-benda di sini secara berkala diubah," imbuh Lulu.
Baca juga: Cara Menuju ke OMAH Library di Tangerang, Harus Sambung Ojek Online
Tak hanya hemat energi, pemilihan warna ala bumi yang ada di Guha menambah kesan hangat. Warna coklat, abu-abu, dan hijau yang dominan, serta lampu kuning mempercantik ruang tengah yang terdiri dari sofa, kursi, serta piano.
"Untuk OMAH Library, kurang lebih ada sekitar empat ruangan. Area bookstore, ruang baca di atas, perpustakaan, dan ruang workshop atau hall di basement," terangnya.
Kompas.com pun menelusuri area bookstore yang berisi lemari dengan puluhan buku terbitan RAW Architecture. Buku-buku ini bisa dibeli di tempat ataupun melalui pemesanan daring.
Pindah ke bagian atas, terdapat ruang baca dengan jendela setengah lingkaran yang estetis. Tempatnya sejuk dan tidak terlalu terang, namun tetap nyaman untuk duduk sambil membaca.
Baca juga: Panduan Lengkap Main ke Tropikana Waterpark Tangerang, Harga Tiket hingga Rute
Di area ini, terdapat dua bean bags dan satu kursi di sisi tengah jendela. Spot ini jadi salah satu incaran banyak pengunjung yang ingin berfoto. Lalu, di sebelah kanan dan kiri ada lemari yang memajang buku-buku dan ada meja, serta kursi.
Berpindah ke area sebelah kiri dari ruang tengah, ada dapur yang masih belum aktif. Rencananya, kata Lulu, dapur ini akan dijadikan sebagai kafe yang menjual aneka makanan ringan.
Keluar dari dapur, ada area terbuka dengan tanaman dan kursi untuk duduk-duduk serta makan. Lalu di sebelah kanan, terdapat lorong kecil yang mengarah menuju perpustakaan.
Perpustakaan, lagi-lagi membuat Kompas.com berdecak kagum. Didominasi warna putih, area ini menyediakan sofa, meja, dan karpet yang nyaman. Penataan buku juga sangat rapi, dengan desain lemari yang unik.
Baca juga: 11 Tempat Ngabuburit Murah di Tangerang Raya, Ada yang Gratis
Turun satu lantai dari perpustakaan, pengunjung akan menemukan basement dua lantai, meski yang bisa diakses umum hanya satu lantai. Lantai ini merupakan hall atau ruang untuk seminar dan workshop yang diadakan OMAH Library secara berkala.
Ruangan ini tak kalah nyaman, meski ada di bawah tanah. Desainnya modern, sekaligus nyaman dengan dilengkapi sofa, kursi, dan meja. Di dinding kanan dan kiri, terpajang ratusan testimoni pengunjung.