Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Tempat Bersejarah di Maluku Barat Daya, Ada Benteng Berusia 3 Abad

Kompas.com - 07/06/2023, 18:06 WIB
Sania Mashabi,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ada berbagai macam situs peninggalan sejarah yang menarik dikunjungi saat berlibur ke Kabupaten Maluku Barat Daya.

"Mau wisata religi di Maluku Barat Daya, bisa, (wisata) sejarah juga bisa," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Maluku Barat Daya Korneles Knyartutu di pameran Deep and Extreme Indonesia, Kamis (1/6/2023).

Baca juga: 3 Pantai di Maluku yang Populer, Ada yang Pasirnya Terhalus di Asia Tenggara

Berikut beberapa tempat bersejarah yang wajib dikunjungi saat berada di Maluku Barat Daya berdasarkan rekomendasi Dinas Pariwisata Maluku Barat Daya:

Wisata Sejarah di Maluku Barat Daya

1. Rumah Raja Wonreli

Rumah Raja Wonreli, Kabupaten Maluku Barat Daya, Malukuhttp://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbmalut/rumah-raja-kisar/ Rumah Raja Wonreli, Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku

Berdasarkan informasi dari Dinas Pariwisata Maluku Barat Daya, Rumah Raja Wonreli atau yang biasa disebut Kotraram dibangun pada tahun 1664.

Rumah ini terbilang unik karena tiang-tiangnya terbuat dari batang pohon koli atau lontar dan atapnya dari daun rumbia.

Di area rumah juga terdapat beberapa makam raja-raja di kawasan itu.

Baca juga: 5 Pulau di Maluku Barat Daya yang Cocok Jadi Tempat Liburan

Meski terbuat dari kayu dan daun, sampai saat ini bangunan itu masih berdiri dan mempertahankan keasriannya walau sudah beberapa kali direnovasi.

Dilansir dari laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Rumah Raja Wonreli masih digunakan untuk kepentingan adat setempat.

2. Benteng Delfshaven

Benteng Delfshaven, Kabupaten Maluku Barat Daya, Malukuhttps://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbmalut/pengumpulan-dan-penyusunan-database-di-kisar/img_0872/ Benteng Delfshaven, Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku

Benteng yang berlokasi di Kota Lama, Pulau Kisar, Kabupaten Maluku Barat Daya ini adalah salah satu jejak peninggalan serikat dagang Belanda atau VOC.

Dulunya, benteng ini merupakan tempat penyimpanan persenjataan, amunisi, dan logistik makanan milik VOC pada tahun 1665.

Jika dihitung, saat ini usia benteng itu sudah lebih dari 300 tahun atau tiga abad.

Dilansir dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, benteng ini tidak pernah dimanfaatkan kembali setelah Bangsa Belanda meninggalkan Pulau Kisar.

Baca juga: Perkiraan Biaya ke Banda Neira di Maluku, Termasuk Penginapan

Kemudian dibiarkan hingga tahun 2000-an dan diperbaiki atas inisiatif warga sekitar benteng.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

3. Gereja Tua Patti

Gereja Tua Patti, Kabupaten Maluku Barat Daya, Malukuhttps://jalurrempah.kemdikbud.go.id/foto/peninggalan-gereja-dan-benteng-di-pulau-moa-maluku Gereja Tua Patti, Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku

Gereja yang terletak di Desa Patti, Pulau Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya ini dibangun pada 1625.

Pada masa penjajahan Belanda dan Jepang, gereja ini merupakan tempat peribadahan masyarakat Pulau Moa. Di sekitar gereja juga terdapat makam-makam pendeta yang dihormati.

Baca juga: 3 Pulau di Banda Maluku yang Cocok untuk Island Hopping Seharian

4. Pemandian Air Berib

Pemandian Air Berib, Kabupaten Maluku Barat Daya, MalukuDokumen Dinas Pariwisata Maluku Barat Daya Pemandian Air Berib, Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku

Pemandian Air Berib dibangun sejak perang dunia ke II. Lokasi tepatnya ada di Babar Timur, Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku.

Meski sudah dibangun sejak lama, tetapi ampai saat ini bak pemandian di sana belum pernah direnovasi sekalipun.

Baca juga: 3 Pulau di Banda Maluku yang Cocok untuk Island Hopping Seharian

Uniknya lagi, saat musim kemarau air dalam pemandian ini tidak pernah kering.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Hotel Story
Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Hotel Story
Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Travel Update
10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

Jalan Jalan
Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Travel Update
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Travel Update
Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com