Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Main ke Lombok, Bisa Wisata Pengamatan 56 Jenis Burung

Kompas.com - 19/06/2023, 06:56 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Ada beragam aktivitas wisata yang bisa dilakukan di Lombok. Termasuk salah satunya wisata pengamatan burung atau birdwatching di Taman Wisata Alam (TWA) Kerandangan. 

TWA Kerandangan masuk dalam kawasan Desa Wisata Senggigi di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Adapun birdwatching adalah pengamatan burung yang dilakukan di alam liar atau habitat aslinya. 

"Total ada 56 jenis burung yang sampai saat ini terdata di kawasan ini," ujar petugas di TWA Kerandangan, Wahyudi Amin seperti dikutip Kompas.com dari keterangan tertulis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Minggu (18/6/2023).

Baca juga:

Di kawasan hutan dengan luas total mencapai 396,10 hektar itu, terdapat beberapa spesies burung dengan beberapa di antaranya masuk dalam kategori terancam punah, seperti Elang Flores (Nisaetus floris).

Ada pula Celepuk Rinjani (Otus jolandae) dan Cekakak Kalung-Cokelat (Todiramphus australasia), yang  masuk dalam status hampir terancam.

Aktivitas pengamatan burung di Taman Wisata Alam Kerandangan di Desa Wisata Senggigi, Lombok Barat, NTB. DOK KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF Aktivitas pengamatan burung di Taman Wisata Alam Kerandangan di Desa Wisata Senggigi, Lombok Barat, NTB.

Sambil menikmati suasana hutan yang teduh dan syahdu, ketika menjelajahi hutan, wisatawan juga bisa menemukan beragam satwa lain. 

"TWA Kerandangan juga "rumah" untuk deretan satwa lainnya seperti ular juga kupu-kupu. Terdata 11 jenis ular yang tiga di antaranya jenis berbisa, yakni ular jenis viper dan kobra," ucap Wahyudi.

Ia menilai, ragam flora dan fauna di TWA memiliki potensi nilai jual pariwisata yang tinggi daripada menangkap dan menjualnya (untuk spesies tidak dilindungi).

Ia mencontohkan, untuk wisatawan mancanegara, paket wisata alam bisa ditawarkan dengan harga Rp 3 juta-Rp 5 juta.

Apalagi, jumlah jenis burung yang ditemukan bisa terus bertambah.

Baca juga:

Pada 2012, misalnya, ketika ia memulai tugas sebagai tenaga kontrak di TWA Kerandangan, jumlah jenis burung yang terdata baru 23 jenis. Namun kini, menjadi 56

“Paket itu bisa dilakukan berkali-kali sehingga potensinya lebih tinggi. Kelestarian alam pun terjaga,” kata Wahyu. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com