Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tips jika Bertemu Ular Saat Mendaki Gunung, Jangan Panik

Kompas.com - 19/06/2023, 08:45 WIB
Sania Mashabi,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ular menjadi salah satu binatang yang harus diwaspadai selama pendakian di gunung karena ada jenis ular yang bisa hidup di ketinggian tertentu, salah satunya ular bandotan pohon.

"Ular itu biasanya berada di tempat-tempat yang lemban atau kayu-kayu lapuk pada ketinggian sekitar 1.500 mdpl (meter di atas permukaan laut)," kata Maulvi Saifing Ahmad Rafi dari akun YouTube edukasi Sahabat Alam saat Indofest 2023, Sabtu (3/6/2023).

Baca juga:

Ular bandotan pohon juga memiliki warna kulit yang hampir mirip dengan warna kayu sehingga mudah berkamuflase, khususnya dengan kayu-kayu yang lapuk.

Lantas, bagaimana jika bertemu dengan ular bandotan pohon atau ular lainnya saat pendakian di gunung? Berikut beberapa tipsnya:

Bagaimana jika bertemu ular saat mendaki gunung?

1. Jangan panik

Ilustrasi orang yang bertemu ular.Dok. Shutterstock/TY Lim Ilustrasi orang yang bertemu ular.

Menurut pria yang akrab disapa Maul ini, jika bertemu ular saat mendaki, sebaiknya pendaki tidak panik dan segera lakukan identifikasi ular jenis apa yang ditemukan.

Melalui cara itu, pendaki bisa mengetahui apakah ular tersebut berbisa tinggi atau tidak sehingga jika ada kesalahan yang membuat pendaki jadi tergigit, penawarnya bisa segera dicarikan di rumah sakit.

"Jangan panik dan cari tahu itu ular jenis apa," ujarnya.

Baca juga: Bagaimana jika Ular Masuk Tenda dan Menggigit Orang?

2. Jangan mengganggu ular

Ilustrasi ular bangkai laut atau Trimeresurus albolabris.Dok. Unsplash/Ong Cheng Zheng Ilustrasi ular bangkai laut atau Trimeresurus albolabris.

Jika sudah tidak panik, pendaki juga harus berusaha untuk menghindarinya.

Sebab, kata Maul, ular baru akan menyerang saat merasa terancam atau ada manusia yang memasuki daerah kekuasaannya.

Serangan ular dapat berupa gigitan langsung yang mengeluarkan bisa ataupun lompatan beserta gigitan ke anggota tubuh manusia.

"Kalau dilawan akan berbahaya dan mengancam karena ular tidak ada yang menyerang manusia kecuali diprovokasi atau terancam," ujarnya.

Baca juga: Benarkah Tabur Garam Bisa Cegah Ular Datang Saat Berkemah?

3. Gunakan kayu atau tongkat

Ilustrasi penanganan ular dengan menggunakan tongkat.Dok. Shutterstock/Christopher PB Ilustrasi penanganan ular dengan menggunakan tongkat.

Jika melihat ular melintas di jalur pendakian, kamu dianjurkan menggunakan alat seperti kayu atau tongkat untuk memindahkannya dari jalur pendakian, sebagaimana dilaporkan oleh Kompas.com, Kamis (27/12/20219).

Tindakan itu bertujuan agar tidak mudah tergigit saat proses pemindahan ular.

Baca juga: Jangan Panik, Lakukan 5 Hal Ini Jika Bertemu Ular Saat Naik Gunung

4. Jangan membunuh ular

Ilustrasi tenda.Dok. UNSPLASH/Tommy Lisbin Ilustrasi tenda.

Sementara itu, apabila pendaki menemukan ular di tenda, sebaiknya jangan dibunuh.

Hal itu lantaran ular yang masuk tenda akan merasa terancam sehingga keadaan di dalam tenda akan semakin berbahaya.

Oleh karena itu, jika ada kondisi tersebut, sebaiknya pindahkan ular ke area yang jauh dari lokasi tenda menggunakan alat seperti kayu atau tongkat.

Baca juga: Trekking di Kaki Gunung Salak, Dikagetkan Ular dalam Tiga Babak

5. Pahami informasi dari pemandu

Ilustrasi mendaki gunung.Unsplash/Michal Patzuchowski Ilustrasi mendaki gunung.

Sebelum mendaki gunung, ketahuilah informasi tentang tempat-tempat yang mungkin menjadi tempat ular bermukim di gunung yang akan didaki.

Hal ini penting untuk mengurangi risiko bertemu ular saat mendaki karena sudah tahu lokasi mana saja yang biasa dilewati ular.

Adapun informasi itu bisa ditanya pada pemandu atau porter yang sudah berulang kali mendaki gunung tersebut.

Baca juga: Pertolongan Pertama Saat Digigit Ular Kobra

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com