Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Monumen Gempa Yogyakarta 2006 di Bantul, Titik Pusat Gempa

Kompas.com - 01/07/2023, 10:48 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

KOMPAS.com - Pada Jumat (30/6/2023), gempa bumi magnitudo 6,4 mengguncang Kabupaten Bantul, Yogyakarta pukul 19.57 WIB. Guncangan gempa Bantul turut dirasakan masyarakat di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat.

Baca juga:

Adapun pusat gempa berada di 86 kilometer (km) barat daya Bantul pada kedalaman 25 km. Mengutip Kompas.com, Jumat (30/6/2023), musibah tersebut menimbulkan satu orang korban jiwa dan satu orang luka-luka, berdasarkan laporan per Jumat (30/6/2023) malam.

Selain itu, terdapat 40 bangunan rusak di Kabupaten Gunungkidul, 31 titik kerusakan di Kabupaten Bantul, dan 5 titik kerusakan di Kabupaten Kulon Progo.

Membahasa gempa Bantul, memori kita dibawa kembali pada musibah pada 2006 lalu. Gempa magnitudo 5,9 mengguncang Yogyakarta dan sekitarnya pada Sabtu (26/5/2006) pukul 05.53 WIB, seperti dikutip dari Kompas.com (27/5/2022).  

Pusat gempa berada di Bantul, pada jarak 38 kilometer di selatan Yogyakarta di kedalaman 33 km. Musibah tersebut menimbulkan 5.782 korban jiwa dan 26.299 korban luka berat dan ringan.

Mayoritas korban berasal dari Bantul yang merupakan lokasi pusat gempa, yakni 4.143 korban jiwa berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul. Para korban jiwa tertimpa reruntuhan bangunan akibat getaran gempa.

Baca juga:

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

Monument pusat gempa di Padukuhan Potrobayan, Srihardono, Kapanewon Pundong, Bantul.KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO Monument pusat gempa di Padukuhan Potrobayan, Srihardono, Kapanewon Pundong, Bantul.

Monumen gempa di Bantul 

Guna mengenang musibah tersebut, dibangun sebuah monumen yang bernama Monumen Gempa Potrobayan, seperti dikutip dari laman Kapanewon Pundong, Kabupaten Bantul

Nama monumen diambil dari lokasinya yakni Dusun Potrobayan, Desa Srihardono, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Monumen itu berdiri sekitar 300 - 400 meter dari pertemuan Sungai Opak dan Sungai Oya yang ditengarai sebagai pusat gempa. 

Pemandangan Sungai Oya dari Puncak Mangunan, BantulKOMPAS.com/DANI J Pemandangan Sungai Oya dari Puncak Mangunan, Bantul

Masyarakat setempat menyebut monumen atau prasasti ini sebagai tetenger yang berarti tanda dimana pusat gempa terjadi.

Monumen Gempa Potrobayan dibangun pada peringatan 10 tahun gempa Yogyakarta, tepatnya pada 2016 lalu, seperti dikutip dari Kompas.com (26/5/2023).

Bangunan monumen berupa batu andesit setinggi 1,5 meter yang berasal dari Gunung Merapi. Pada samping kanan dan kiri terdapat batu yang berisi prasasti serta ditandatangani oleh Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X, Bupati Bantul Suharsono, dan Rektor UPN Veteran.

Baca juga:

Tugu Prasasti Peringatan Gempa Bumi Yogyakarta 27 Mei 2006 yang berada di sekitar pusat gempa di Dusun Potrobayan, Srihardono, Pundong, Bantul  KOMPAS.com/MARKUS YUWONO Tugu Prasasti Peringatan Gempa Bumi Yogyakarta 27 Mei 2006 yang berada di sekitar pusat gempa di Dusun Potrobayan, Srihardono, Pundong, Bantul

Masyarakat maupun pengunjung umum bisa mendatangi lokasi Monumen Gempa Potrobayan untuk mengenang dahsyatnya gempa Yogyakarta pada 2006 lalu. Pengunjung Monumen Gempa Potrobayan tidak dipungut biaya.

Kawasan tersebut buka selama 24 jam. Selain mengenang peristiwa gempa Yogyakarta 2006, pengunjung bisa menyaksikan panorama sekitar monumen yang dikelilingi pepohonan hijau.

Selain itu, pengunjung juga bisa menyaksikan pemandangan hamparan sawah dan perkebunan warga dari ketinggian. Jika berangkat dari Kota Yogyakarta, jaraknya sekitar 20 km atau 50 menit berkendara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

Travel Update
Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com