Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampung Pelangi Semarang, Dulu Kumuh Kini Jadi Wisata yang Mendunia 

Kompas.com - 17/07/2023, 22:35 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

KOMPAS.com - Sebelum 2017, Kampung Gunung Brintik, Semarang merupakan kawasan kumuh yang tidak tertata.

Kampung yang berada di tepi Kali Semarang ini, berisi sekitar 325 rumah dengan dinding bata merah tanpa plester dinding, seperti digambarkan Pemerintah Kecamatan Semarang Selatan lewat website resminya.

Baca juga:

Namun, masyarakat kini tidak lagi menjumpai pemandangan kumuh tersebut. Kampung Gunung Brintik telah bersolek menjadi Kampung Pelangi.

Dari Kampung Gunung Brintik, hunian kumuh tepi sungai yang dipenuhi tanaman liar, kini berubah menjadi Kampung Pelangi, wisata Instagramable di Semarang yang mendunia.

Pengunjung Kampung Pelangi bisa menyaksikan rumah warni-warni cerah, mulai dari merah, kuning, biru, hijau seperti pelangi. Bagaimana kisah Kampung Pelangi Semarang? Simak ulasannya berikut ini seperti dihimpun Kompas.com.

Lokasi Kampung Pelangi 

Kampung Pelangi masuk dalam wilayah Kelurahan Randusari, Kota Semarang. Letaknya berada tepat dibelakang Pasar Bunga Kalisari, Kota Semarang.

Kampung Pelangi hanya berjarak sekitar 850 meter dari Tugu Muda Semarang yang ikonik. Dari lokasi Tugu Muda, wisatawan bisa berjalan kaki sekitar 7 menit menuju Kampung Pelangi.

Letaknya yang strategis, membuat Kampung Pelangi banyak dikunjungi wisatawan untuk melihat rumah warna warni di Kampung Pelangi.  

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

 

Kampung Pelangi SemarangDok. Kecamatan Semarang Selatan Kampung Pelangi Semarang

Sejarah Kampung Pelangi 

Kampung Pelangi SemarangDok. Pemerintah Provinsi Jateng Kampung Pelangi Semarang

Sebelum menjadi Kampung Pelangi, permukiman yang berada di Kelurahan Randusari, Kota Semarang ini bernama Kampung Gunung Brintik. Lokasinya tepat berada di belakang Pasar Bunga Kalisari dan di tepi Kali Semarang.

Kawasan Kampung Gunung Brintik terlihat kumuh dengan mayoritas rumah dinding bata merah tanpa plester dinding. Selain itu, tanaman liar tumbuh di pinggir kampung yang berbatasan langsung dengan Kali Semarang.

Mulanya, Pemerintah Kota Semarang melakukan renovasi pada Pasar Bunga Kalisari. Setelah direnovasi, pasar bunga tersebut tampak tertata rapi dan bersih.

Ilustrasi pedagang bunga
KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Ilustrasi pedagang bunga

Namun, kondisinya berbanding terbalik dengan keadaan Kampung Gunung Brintik di belakang pasar yang masih kumuh. Oleh sebab itu, Pemerintah Kota Semarang memutuskan untuk merenovasi Kampung Gunung Brintik agar tampak rapi mendukung penataan Pasar Bunga Kalisari.

Pada 2017, Pemerintah Kota Semarang bersama dengan warga mengecat semua rumah di kampung beserta fasilitas publik, dengan cat warna-warni. Sejak itu, Kampung Gunung Brintik berubah menjadi Kampung Pelangi.

Tak hanya itu, Kampung Pelangi menjadi salah satu destinasi wisata di Kota Semarang. Untuk itu, pemerintah juga membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kampung Pelangi sekaligus memberikan penyuluhan kepada masyarakat agar siap menyambut wisatawan.

Baca juga:

Disorot media asing

Sejumlah Dubes Negara Uni Eropa mengunjungi Kampung Pelangi, Semarang pada 24 Januari 2018Dok. Pemerintah Provinsi Jateng Sejumlah Dubes Negara Uni Eropa mengunjungi Kampung Pelangi, Semarang pada 24 Januari 2018
 

Konsep Kampung Pelangi di Kota Semarang ini, memang bukan yang pertama kali di Indonesia. Ada sejumlah kota lain di Indonesia yang memiliki Kampung Pelangi, salah satunya Malang.

Namun demikian, kehadiran Kampung Pelangi Semarang ini sempat viral di media sosial. Bahkan, menjadi sorotan sejumlah media online asing, seperti Daily Mail, Lonely Planet, BuzzerFeed, The Independet, dan Mirror UK, seperti dikutip dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Tak hanya itu, sejumlah media TV asing pun memberitakan pesona Kampung Pelangi. Salah satunya media Jerman, Ruply TV yang melakukan liputan langsung ke Kampung Pelangi, Semarang. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com