Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eropa Dilanda Gelombang Panas, Apakah Aman Liburan ke Sana?

Kompas.com - 18/07/2023, 21:15 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat ini, gelombang panas Cerberus sedang melanda sebagian Eropa, dengan suhu yang berpotensi memecahkan rekor dalam beberapa hari ke depan.

Dengan suhu yang bisa melampaui 40 derajat celcius, ada banyak laporan tentang turis yang pingsan di beberapa tempat wisata di Eropa, ada juga seorang pria sekarat di Italia utara.

Baca juga: Situs Acropolis di Yunani Tutup Sementara Akibat Gelombang Panas

Pada liburan musim panas ini, memang sudah banyak wisatawan bepergian. Namun, sebaiknya rencana perjalanan harus lebih disiapkan, mengingat panas terik melanda banyak daerah di Eropa.

Jika tetap ingin berlibur ke Eropa, ada baiknya kamu menjaga agar tetap terdehidrasi, mengetahui kapan dan di mana saat terpanas, serta apakah aman bepergian saat ini.

Suhu di beberapa negara Eropa

Negara mana sajakah di Eropa yang mengalami gelombang panas saat ini?

Dikutip dari Timeout, Selasa (18/7/2023), beberapa negara di Eropa yang sedang terkena cuaca panas ekstrem di antaranya adalah Spanyol, Italia, Perancis, Yunani, Kroasia, dan Turkiye.

Baca juga: Dampak Perubahan Iklim, Suhu di Jepang Capai 38 Derajat Celsius

Mall of Istanbul di Turki, salah satu mal terbesar di dunia.situs mallofistanbul.com.tr Mall of Istanbul di Turki, salah satu mal terbesar di dunia.

Suhu di beberapa bagian benua diperkirakan bisa mendekati 50 derajat celcius. Berikut informasi singkatnya:

Italia

Di Italia, sepuluh kota termasuk Florence, Bologna, dan Roma berada dalam peringatan merah karena cuaca ekstrem.

Pulau Sisilia dan Sardinia diperkirakan akan terkena suhu yang naik hingga 48 derajat celcius, berpotensi jadi suhu terpanas yang pernah tercatat di Eropa.

Baca juga: 10 Kota Termurah di Eropa, Bisa untuk Backpacker

Yunani

Sedangkan di Yunani, suhu diperkirakan mencapai setinggi 45 derajat celcius sepanjang akhir pekan. Kesehatan menjadi konsentrasi utama di antara penduduk setempat dan wisatawan, setelah tujuan wisata populer ditutup dan jam kerja disesuaikan.

Pihak berwenang Athena juga telah menutup sementara Acropolis untuk melindungi wisatawan dari gelombang panas yang menyelimuti kota bersejarah itu.

Spanyol

Di Spanyol, suhu harian tercatat di atas tiga puluhan derajat celcius. Bahkan, suhu sempat lebih tinggi dari 40 derajat celcius di Spanyol selatan pada hari Senin.

Baca juga: Target Kunjungan Turis Asing pada 2023 Diyakini Terpenuhi meski Ada Resesi di Eropa dan AS

Türkiye

Di Türkiye, Istanbul mencatat suhu tinggi 33 derajat celcius pada hari Jumat dan kemungkinan akan bertahan di angka tiga puluhan selama akhir pekan.

@kompastravel Yahh enggak ketemu hantunya ???? Gapapaa. Masih bisa foto-foto juga kok di sini. The Red Door ini ada sampai tanggal 19 Juli 2023 ya guys! Lokasinya di Sarinah. Mengutip dari Sonypicturesid, Weekdays: 15.00-21.00 Sabtu: 08.00-21.00 Minggu: 07.00-21.00 Siapa nih yang mau ketemu setan Insidious? #insidious #insidiousthereddoor #jakartaviral #sarinahthamrin ? suara asli - Travel Kompascom

 

Penyebab cuaca panas

Duomo cathedral, Milan, ItaliaShutterstock Duomo cathedral, Milan, Italia

Udara panas terik di Eropa tahun ini muncul saat pola cuaca El Niño terjadi dan ada peningkatan emisi gas rumah kaca, sehingga iklim menghangat.

Namun, gelombang panas khusus ini juga diperparah oleh antisiklon tanpa henti yang disebut 'Cerberus'. Cerberus bergerak dengan tekanan tinggi dari Sahara, melintasi Afrika utara dan menuju Mediterania.

Baca juga: Liburan ke Lawang Sewu, Lihat Miniatur Lokomotif Terbesar Se-Indonesia

Masyarakat Meteorologi Italia menamakannya sebagai Cerberus, sesuai dengan nama anjing neraka berkepala tiga dari mitologi Yunani.

Dampak pada kesehatan

Risiko utama dari gelombang panas ini adalah dehidrasi dan kepanasan. Hal ini menjadi ancaman besar bagi orang-orang yang rentan, seperti orang tua, bayi, dan orang dengan kondisi jantung atau pernapasan.

Kendati seseorang sehat, Italia tetap menyarankan semua orang untuk menghindari sinar matahari langsung antara pukul 11.00 dan 18.00 waktu setempat.

Baca juga: 10 Wisata Pantai di Garut, Cocok untuk Liburan Sekolah

Menurut National Health Services (NHS), saat suhu tubuh naik, jantung harus bekerja lebih keras untuk menjaga sirkulasi darah dengan baik.

Sakit kepala adalah salah satu gejala heatstroke yang perlu diwaspadai.Shutterstock/P Antonio Guillem Sakit kepala adalah salah satu gejala heatstroke yang perlu diwaspadai.

Berkeringat dapat membuang cairan dan natrium dari tubuh. Oleh karena itu, sangat penting bagi seseorang untuk minum banyak air dan berada di dalam ruangan.

Adapun beberapa gejala kelelahan karena panas atau sengatan panas, seperti biang keringat, pingsan, mual, sakit kepala, serta pembengkakan tangan dan kaki.

Baca juga: 4 Tips Liburan untuk Ibu Hamil, Jangan Kurang Minum

Jika kamu sedang berada di beberapa negara Eropa tadi dan mengalami gejala-gejala tersebut, tingkatkan asupan air dan sebaiknya kunjungi klinik atau institusi medis terdekat.

Apakah saat ini aman untuk bepergian?

Liburan atau bepergian ke Eropa dalam gelombang panas bisa jadi tidak nyaman dan merepotkan, tetapi bukan tidak mungkin. Namun, kamu harus meriset kondisi terkini terkait tempat yang dituju.

Pasalnya, mungkin ada beberapa gangguan bagi penyedia transportasi seperti kereta api dan bus, karena panas dapat memengaruhi jalur dan jalan raya.

Baca juga: 10 Wisata di Singapura yang Terkenal, Wajib Dikunjungi Saat Liburan 

Panas yang menyebabkan badai musim panas atau kebakaran juga dapat menghentikan perjalanan udara, seperti yang terjadi di bandara utama Sisilia, Catania-Fontanarossa. Bandara tutup pada hari Minggu setelah kebakaran dan akan tetap tutup sampai Rabu.

 

ILUSTRASI - Pelancong di Paris, PerancisShutterstock/ Khritthithat Weerasirirut ILUSTRASI - Pelancong di Paris, Perancis

Adapun jika kamu termasuk dalam kelompok yang rentan, ada baiknya membatalkan rencana perjalanan untuk menghindari risiko kepanasan.

Jika masih ingin bepergian ke Eropa, bersiap-siaplah dengan segala kemungkinan, termasuk tutupnya beberapa destinasi wisata.

Kamu juga harus lebih terhidrasi dengan banyak minum air, serta lebih baik menghabiskan waktu di dalam ruangan.

Baca juga: 10 Wisata Baru di Yogyakarta, Cocok Buat Liburan Sekolah 

Selain itu, wisatawan diimbau agar rajin menggunakan tabir surya, menggunakan asuransi perjalanan, serta hindari minum alkohol karena dapat meningkatkan dehidrasi atau stroke panas, dikutip dari Euro News.

Berapa lama gelombang panas di Eropa?

Gelombang panas Cerberus diperkirakan akan berlangsung sepanjang minggu ini. Namun, badai panas kedua bernama Charon diperkirakan akan menyebabkan suhu lebih tinggi lagi di Italia minggu ini.

Ramalan cuaca mengatakan, dilansir dari Euro News, periode cuaca yang sangat panas kemungkinan akan berlangsung hingga sekitar akhir Juli.

Bahkan, dikutip dari the i Paper, Organisasi Meteorologi Dunia mengatakan bahwa gelombang panas diperkirakan akan meningkat pada pertengahan minggu bulan Juli dan kemungkinan akan berlanjut hingga Agustus di beberapa daerah.

Baca juga: 6 Destinasi Liburan di Vietnam, Ada Pantai dan Gunung Bersalju

Namun, suhu tinggi dapat mereda di negara-negara Eropa Barat seperti Spanyol dan Portugal selama beberapa hari ke depan.

Oleh karena itu, sebaiknya kamu bisa menunda perjalanan atau mengganti jadwal perjalanan ke bulan yang diperkirakan sudah lebih aman, yaitu September dan bulan seterusnya. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com