Salah satu warga kemudian mengarahkan Kompas.com untuk memarkirkan sepeda motor di depan Masjid Jami Nurul Islam.
Sebaiknya, gunakan angkutan umum untuk menuju ke sini. Lahan parkir untuk sepeda motor sangat terbatas. Bahkan, tidak ada lahan parkiran mobil.
Tidak hanya pembeli, pedagang Pasar Loak Jatinegara juga menghadapi beberapa masalah seperti:
Engkong Darma yang menjual porselen dan barang antik di Pasar Loak Jatinegara sejak tahun 2004, mengaku pasar kerap sepi pengunjung pada hari biasa.
Terkadang, ia harus berjualan barang-barang lain di luar porselen dan barang antik, seperti radio, kamera, amplifier, dan ponsel agar dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Terpaksa kita jual murah, kadang harga modal kadang ya rugi. Yang penting bisa buat makan sama bayar kontrakan," imbuh dia.
Disampaikan pedagang lain bernama Hamid, ia terpaksa harus menutup lapak dan tidak berjualan jika sedang hujan.
"Sedihnya pas lagi hujan, ya namanya kaki lima. Paling kita kerodong aja pakai terpal," sebut pedagang yang sudah berjualan di Pasar Loak Jatinegara sejak 2011 itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.