Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Tiket Masuk dan Jam Buka Museum Timah Indonesia Pangkalpinang

Kompas.com - 29/07/2023, 20:50 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

 

Apa saja isi Museum Timah Indonesia

Lantas, apa saja isi Museum Timah Indonesia? Berikut ulasannya seperti tertera dalam website PT Timah Tbk.

Pernak-pernik dari timah, salah satu koleksi di Museum Timah IndonesiaDok. https://www.timah.ubb.ac.id/ Pernak-pernik dari timah, salah satu koleksi di Museum Timah Indonesia

1. Bor tambang peninggalan Belanda 

Memasuki kawasan museum, pengunjung akan disambut oleh bor bangka. Alat peninggalan zaman Belanda ini, digunakan dalam penambangan timah tempo dulu.

Bor bangka dibuat oleh AJ Akeringa, seorang ahli geologi perusahaan timah Belanda, Banka Tin Winning pada 1885. Bor modern itu menggantikan alat bor tusuk asal China yang sudah ada sejak abad ke-18.

2. Lokomotif klasik

Pengunjung juga akan menjumpai lokomotif klasik berwarna hitam di halaman depan Museum Timah Indonesia. Lokomotif itu digunakan sebagai pembangkit listrik untuk keperluan pertambangan. 

Baca juga:

3. Alat pertambangan tempo dulu

Miniatur kapal keruk timah Kundur 1 yang dipajang di Museum Timah Indonesia, Pangkalpinang, Bangka, Rabu (7/6/2023).KOMPAS.com/HERU DAHNUR Miniatur kapal keruk timah Kundur 1 yang dipajang di Museum Timah Indonesia, Pangkalpinang, Bangka, Rabu (7/6/2023).

Museum Timah Indonesia memiliki koleksi alat-alat pertambangan timah tempo dulu. Selain bor bangka dan lokomotif klasik, pengunjung bisa menjumpai wadah penampung hasil tambang, monitor tambang semprot, dan sebagainya. 

Keberadaan alat-alat ini memberikan informasi kepada pengunjung mengenai sejarah dan perkembangan penambangan timah di Indonesia.

4. Diorama 

Lukisan penambangan timah tradisional di masa lalu yang ada di Museum Timah Muntok, Bangka Barat.KOMPAS.com/GLORIA SETYVANI Lukisan penambangan timah tradisional di masa lalu yang ada di Museum Timah Muntok, Bangka Barat.

Memasuki ruangan museum, pengunjung akan menyaksikan berbagai diorama. Terdapat tiga jenis diorama di Museum Timah Indonesia.

Pertama, diorama yang berisi sejarah awal pertambangan timah di Pulau Bangka. Kedua, diorama yang berisi informasi alat-alat pertambangan zaman dahulu.

Sementara, diorama ketiga menjelaskan proses penambangan timah dengan alat yang modern dan manfaatnya bagi kehidupan.

5. Relief sejarah pertambangan timah

Relief yang mengisahkan sejarah pertambangan timah dari masa ke masa  menghiasi bagian depan museum. Keberadaan relief itu menjadi daya tarik Museum Timah Indonesia.

6. Pernak-pernik dari timah

Museum Timah Indonesia memiliki bangunan terpisah yang bernama Ruang Sentra Kerajinan Pewter. Pengunjung dapat menjumpai beragam pernak-pernik berbahan dasar timah di ruangan tersebut.

Pernak-pernik itu berupa plakat, perahu phinisi, truk pengangkut, gantungan kunci, bros, dan sebagainya. Menariknya, produk kerajinan berbahan dasar timah itu dibuat secara manual oleh para perajin timah di Pulau Bangka.

Tak sekadar melihat, pengunjung bisa membeli koleksi kerajinan timah itu sebagai buah tangan.

7. Batuan mengandung timah

Batuan yang mengandung timah, salah satu koleksi di Museum Timah IndonesiaDok. https://www.timah.ubb.ac.id/ Batuan yang mengandung timah, salah satu koleksi di Museum Timah Indonesia

Salah satu koleksi yang tidak boleh dilewatkan pengunjung adalah batuan granit yang mengandung timah. Batuan tersebut yang dicari oleh para penampang untuk kemudian diproses menjadi timah, serta produk turunannya.

Selain batuan granit, pengunjung akan menjumpai pasir timah yang berada dalam botol kaca kecil.

8. Produk berbahan dasar timah

Jika kamu penasaran apa saja produk yang berbahan dasar timah, maka kamu bisa menjumpainya di Museum Timah Indonesia. Salah satu produk yang menggunakan timah adalah lapisan pada kaleng kemasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com