Pasar Taman Puring, Sentra Barang Branded Murah di Jakarta Selatan

KOMPAS.com - Pasar Taman Puring, Jakarta Selatan, telah populer sebagai tempat belanja barang-barang branded alias bermerek dengan harga murah. Diperkirakan sudah ada sejak tahun 1960-an, pasar ini masih bertahan hingga saat ini.

Pengunjung dapat menemukan sejumlah barang, antara lain tas, sneakers, sepatu kulit, barang elektronik, jam tangan, bahkan kaset dan pemutar piringan hitam.

Baca juga: Pasar Loak Jembatan Item Jatinegara: Lokasi dan Jam Buka

Terletak di Jalan Kyai Maja, Kelurahan Kramat Pela, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Pasar Taman Puring tampak ramai pengunjung pada Sabtu (29/7/2023) sore.

Berdasarkan pengamatan Kompas.com, pengunjung yang datang didominasi oleh ibu dan anaknya serta laki-laki dewasa, ditambah segelintir remaja.

"Memang biasanya habis zuhur baru banyak yang datang, kalau pagi sedikit," tutur salah seorang karyawan di lapak kaos dan jaket di Pasar Taman Puring, Faruq kepada Kompas.com, Sabtu (29/7/2023).

Sebagai informasi, Pasar Taman Puring buka setiap hari dari pukul 06.00 WIB sampai 18.00 WIB. Akan tetapi, biasanya sebagian pedagang sudah berberes dan menutup lapaknya sekitar pukul 17.00 WIB.

Baca juga: Jajal Tur Wisata di Jatinegara, Mampir ke Pasar Batu Akik

Tidak ada tiket masuk yang dibebankan kepada pengunjung untuk masuk ke pasar ini, alias gratis. Jika membawa sepeda motor, kamu hanya perlu membayar biaya parkir sebesar Rp 3.000.

Toko pakaian diserbu pengunjung

KOMPAS.com/GADING P Pasar Taman Puring, Jakarta Selatan

Dari pantauan Kompas.com di lokasi, Sabtu (29/7/2023), sebagian besar pengunjung di Pasar Taman Puring menyerbu toko pakaian di area tengah pasar.

"Dua ini Rp 270.000 deh, biar cepat jadi," ujar seorang laki-laki paruh baya yang menawar jaket Adidas Terrex dan celana pendek Adidas berwarna hitam.

"Ya sudah, Pak, yang penting penglaris saya," tutur Faruq.

Adapun jaket dan celana yang terjual tersebut berkualitas premium, alias KW atau bukan orisinal.

Baca juga: Wisata Kuliner ke Pasar Jaten Semarang, Jajan Pakai Uang kepeng

KOMPAS.com/GADING P Pasar Taman Puring, Jakarta Selatan

Lapak tempat Faruq berjualan juga menjual jersey sepak bola, seperti jersey tim nasional (timnas) Jepang dan timnas Jerman yang masing-masing dibanderol mulai Rp 220.000.

"Harga memang lebih tinggi, tapi bahannya beda sama yang belakang (jersey Barcelona KW). Masih bisa nego kok," kata Faruq kepada Kompas.com.

Jika sedang musim Piala Dunia, harga jersey tersebut bisa melambung hingga lebih dari tiga kali lipat ATAU mencapai Rp 800.000.

Baca juga: Kilas Balik Pasar Barang Antik Jalan Surabaya, Berawal dari Lapak di Trotoar

Sementara itu, pedagang pakaian lain di Pasar Taman Puring menjual celana pendek dan celana panjang olahraga dengan harga bervariasi, mulai dari Rp 120.000 sampai Rp 180.000.

Ada pula jaket dan jersey sepak bola, dilego dari kisaran harga Rp 190.000 hingga Rp 250.000, tergantung kualitas.

Suasana sepi di lapak pedagang jam tangan

Pasar Taman Puring, Jakarta Selatan

Berbanding terbalik dengan toko pakaian, lorong di bagian depan pasar yang diisi para pedagang jam tangan justru tampak sepi. Salah satunya di lapak jam milik seorang pedagang bernama Ahmad.

Ia menyampaikan, baru ada sekitar tiga-empat orang yang mampir ke lapaknya pada hari Sabtu (29/7/2023). Sebagian dari mereka hanya ingin mereparasi mesin jam, bukan membeli jam tangan.

"Kalau dihitung sama Mas (Kompas.com) baru lima orang," ucap Ahmad, sembari menunjukkan jam tangan Alba dial biru dan tali biru tua seharga mulai Rp 750.000.

Baca juga:

• 8 Oleh-oleh Haji dan Umrah di Pasar Tanah Abang, Ada Air Zamzam
• Melihat Pasar Barang Antik di Jalan Surabaya yang Kini Sepi Pengunjung

Tidak kurang dari 300 jam tangan dipajang di lapak Ahmad. Beberapa di antaranya Audemars Piguet Royal Oak, Hublot Big Bang Unico, Patek Philippe Nautilus, Breitling, dan Rolex yang dijual dari harga mulai Rp 1,5 juta.

Ada juga jam tangan buatan jenama lokal, seperti Expedition, yang dibanderol mulai Rp 750.000.

"Kalau yang Eropa (jam tangan) rata-rata KW, tapi yang kayak Expedition ini ori (asli) bekas," ujar Ahmad.

Ia mengaku bisa bertahan di Pasar Taman Puring dan mencukupi kebutuhannya karena mengandalkan relasi yang dia miliki.

"Ada-lah beberapa relasi, intinya masih cukup untuk makan dan bayar kontrakan," pungkasnya.