Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Tips ke Kebun Raya Mangrove Surabaya, Jangan Bawa Bungkus Plastik 

Kompas.com - 30/07/2023, 22:40 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

KOMPAS.com - Jika mencari wisata alam di Kota Surabaya, kamu bisa berkunjung ke Kebun Raya Mangrove Surabaya. Berbeda dengan Kota Surabaya yang cenderung panas, kawasan mangrove ini menawarkan suasana yang lebih rindang. 

Baca juga:

Kepala UPTD Kebun Raya Mangrove Surabaya Eva, mengatakan, ada ribuan pohon dari 57 spesies mangrove di Kebun Raya Mangrove Surabaya.

“Kebun Raya Mangrove Surabaya merupakan kebun raya tematik mangrove yang hanya ada satu-satunya di Indonesia, belum ada (kebun raya di Indonesia) yang tematik, apalagi jenisnya mangrove,” ujarnya kepada Kompas.com, Minggu (30/7/2023).

Hutan mangrove yang diresmikan pada Rabu (26/7/2023) ini, memiliki luas mencapai 34 hektare, yang mencakup tiga wilayah. Meliputi, Gunung Anyar seluas 11 hektare, Medokan Sawah 16 hektare, dan Wonorejo 7 hektare.

“Pengelolaan Kebun Raya Mangrove Surabaya berada di UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas) Kebun Raya Mangrove Surabaya, di bawah Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya,” jelas Eva.

Kebun Raya Mangrove Surabaya di Gunung Anyar, Surabaya Dok.Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya Kebun Raya Mangrove Surabaya di Gunung Anyar, Surabaya

Eva menjelaskan, Kebun Raya Mangrove Surabaya pertama kali digagas pada  2018, oleh Wali Kota Surabaya kala itu, Tri Rismaharini bersama dengan Megawati Soekarnoputri, sebagai Ketua Yayasan Kebun Raya Indonesia.

Baca juga:

Kawasan mangrove di Gunung Anyar, lanjut Eva, kemudian dikembangkan dan diperluas melalui penanaman pohon-pohon baru. Pengembangan Kebun Raya Mangrove Surabaya sempat terhenti selama dua tahun akibat Covid-19, hingga akhirnya berhasil diresmikan pada Rabu (26/7/2023) kemarin.

“Rencana awalnya, mau diadakan di Wonorejo, tapi kemudian terkendala luasan lahan, karena di Wonorejo masih banyak lahan punya penduduk sehingga akhirnya direlokasi di wilayah Gunung Anyar,” jelasnya.

Penetapan status kebun raya sendiri, diberikan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui sejumlah tahapan dan pengujian.

Jika ingin berkunjung ke Kebun Raya Mangrove Surabaya, lokasinya berada di Jalan Wisata Mangrove Gunung Anyar Tambak, Kecamatan Gunung Anyar, Surabaya. 

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

Kebun Raya Mangrove Surabaya di Gunung Anyar, SurabayaShutterstock/Mumun96 Kebun Raya Mangrove Surabaya di Gunung Anyar, Surabaya

Tips wisata ke Kebun Raya Mangrove Surabaya

Berikut sejumlah tips berkunjung ke Kebun Raya Mangrove Surabaya, seperti dihimpun Kompas.com.

1. Waktu kunjungan terbaik

Kebun Raya Mangrove Surabaya di Gunung Anyar, SurabayaDok.Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya Kebun Raya Mangrove Surabaya di Gunung Anyar, Surabaya

Menurut Eva, wisatawan bisa bebas berkunjung ke Kebun Raya Mangrove Surabaya pada jam operasional. Pengunjung tidak perlu khawatir terik matahari lantaran kawasan ini cukup rindang.

“Meskipun siang, tempatnya tetap adem, karena banyak pohon jadi tidak panas,” tuturnya.

Namun, agar mendapatkan hasil foto yang bagus, wisatawan bisa berkunjung ke Kebun Raya Mangrove Surabaya pada pagi atau sore hari. Untuk diketahui, Kebun Raya Mangrove Surabaya buka setiap hari, mulai dari pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB.

Baca juga:

2. Jangan bawa bungkus plastik 

Pengunjung diperbolehkan membawa makanan dan minuman dari luar, saat memasuki Kebun Raya Mangrove Surabaya. Namun, Eva mengimbau wisatawan tidak membawa bungkus plastik makan dan minuman, karena bisa mencemari lingkungan hutan mangrove.

“Kalau bisa jangan bawa makanan dan minuman (dengan bungkus) plastik. Kalau bawa bekal sendiri boleh, pakai tumblr,” kata Eva.

Selain itu, pihak pengelola Kebun Raya Mangrove Surabaya juga menyediakan warung makanan dan minuman.

“Kami juga menyediakan stand makanan, minuman, dan merchandise juga, jadi sebaikanya (beli) makan tempat saja, harganya tidak mahal masih normal,” imbuhnya.

3. Ketahui pintu masuk 

Meskipun kawasannya luas, namun akses masuk Kebun Raya Mangrove Surabaya hanya melalui satu pintu yang berada di Jalan Wisata Mangrove Gunung Anyar Tambak, Kecamatan Gunung Anyar, Surabaya.

Eva mengimbau pengunjung tidak salah akses, lantara pintu di kawasan Medokan sudah ditutup.

“Pintu masuk cuma satu pintu lewat Gunung Anyar, dulu bisa lewat Medokan tapi sekarang akses lewat Medokan itu sudah ditutup, jadi aksesnya hanya satu pintu lewat Gunung Anyar,” jelasnya.

4. Naik wahana 

Kebun Raya Mangrove Surabaya di Gunung Anyar, SurabayaShutterstock/Mumun96 Kebun Raya Mangrove Surabaya di Gunung Anyar, Surabaya

Agar wisatawan bisa menjelajahi lebih banyak area hutan mangrove, maka jangan ragu untuk memanfaatkan wahana yang tersedia. Maklum saja, luas area Kebun Raya Mangrove Surabaya mencapai 34 hektare.

Eva menuturkan, ada sejumlah wahana yang bisa mengantarkan wisatawan berkeliling area mangrove, antara lain perahu dan ATV. Tarif naik perahu adalah Rp 25.000 per orang dan ATV Rp 50.000 per orang untuk dua kali putaran.

“(Saat naik perahu) Wisatawan akan diajak keliling Kebun Raya Mangrove Surabaya sampai ke pesisir laut selama sekitar 30 menit,” kata Eva.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

Jalan Jalan
Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Travel Update
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Travel Update
Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com