Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Tradisi Barikan di Jawa Timur pada Malam 17 Agustus 

Kompas.com - 31/07/2023, 22:50 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

KOMPAS.com - Jika merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) kemerdekaan RI di Jawa Timur, kamu akan menjumpai warga berkumpul di malam 17 Agustus. Bukan sekadar perkumpulan warga, masyarakat Jawa Timur tengah melestarikan tradisi barikan.

Barikan merupakan tradisi turun temurun yang masih dilestarikan hingga saat ini. Jika warga Jawa Timur menggelar barikan untuk merayakan HUT kemerdekaan RI, maka sejumlah wilayah di Jawa Tengah menggelar barikan pada malam tahun baru Islam dan tahun baru Jawa.

Baca juga:

Sejumlah daerah di Jawa Timur yang masih melestarikan tradisi barikan antara lain Malang, Lumajang, Surabaya, Banyuwangi, dan sebagainya.

Lantas, apa itu barikan di Jawa Timur yang digelar pada HUT kemerdekaan RI? Simak ulasannya berikut ini.

Apa itu tradisi barikan 17 Agustus

Sebelum pandemi, masyarakat Kota Malang rutin menggelar tradisi Barikan pada malam Hari Kemerdekaan. Dok. Kemenparekraf Sebelum pandemi, masyarakat Kota Malang rutin menggelar tradisi Barikan pada malam Hari Kemerdekaan.

Tradisi barikan merupakan adat turun temurun di masyarakat Jawa Timur, seperti dikutip dari website Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tradisi barikan digelar untuk memperingati HUT kemerdekaan RI setiap tahunnya.

Tradisi barikan tidak pernah ditinggalkan oleh warga Jawa Timur menjelang 17 Agustus. Semua warga berkumpul untuk menggelar tradisi barikan tersebut di tempat tinggalnya masing-masing. 

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

Suasana penjualan pernak pernik aksesoris kemerdekaan RI di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (14/8/2019). Menjelang peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus mendatang, pasar Jatinegara dipenuhi oleh masyarakat.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Suasana penjualan pernak pernik aksesoris kemerdekaan RI di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (14/8/2019). Menjelang peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus mendatang, pasar Jatinegara dipenuhi oleh masyarakat.

Pelaksanaan barikan 17 Agustus 

Barikan digelar pada 16 Agustus malam atau menjelang HUT kemerdekaan RI. Para warga berkumpul di desa masing-masing, seperti dikutip dari website Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 

Mereka berkumpul dan duduk beralas tikar. Menariknya, setiap keluarga membawa makanan dalam sebuah wadah.

tradisi barikan di Lumajang, JatimDok. https://portalberita.lumajangkab.go.id/ tradisi barikan di Lumajang, Jatim

Makanan yang dibawa dapat berupa buah-buahan, kue, atau nasi bergantung pada kesepakatan seluruh warga setempat. Selanjutnya, makanan tersebut dapat ditukarkan satu sama lain atau dimakan bersama, kembali lagi bergantung kesepakatan para warga.

Barikan digelar pada 16 Agustus malam, setelah sepekan sebelumnya warga menggelar beragam perlombaan untuk menyemarakkan 17 Agustus. Dalam kesempatan itu, warga juga menggelar pembagian hadiah pemenang lomba 17 Agustus.

Acara barikan juga dilengkapi dengan doa bersama dipimpin pemuka adat setempat, menyanyikan lagu kebangsaan, renungan kemerdekaan, dan makan bersama.

Baca juga:

Makna barikan 17 Agustus 

Nama barikan berasal dari kata barik atau baroa dalam bahasa Arab barokah, yang berarti artinya berkah. Namun, sumber lain menyebutkan barikan berasal dari bahasa Jawa kuno yang berarti baris.

Makna dari tradisi barikan adalah syukur atas kemerdekaan RI, sekaligus tuntasnya rangkaian kegiatan dalam rangka HUT kemerdekaan RI.

Barikan menjadi wujud cinta Tanah Air oleh warga Jawa Timur. Selain itu, barikan mencerminkan persatuan dan kesatuan bangsa, lantaran semua warga berkumpul tanpa membedakan suku, agama, dan ras.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com