Bila mulai dari Monumen Soekarno-Hatta, ada patung kedua tokoh yang memiliki tinggi di atas empat meter. Soekarno tampak memakai kopiah, sedangkan Mohammad Hatta tampak mengenakan kacamata.
Di bagian tengah kedua patung, terdapat naskah proklamasi yang diperbesar dari aslinya, bertuliskan, "Kami Bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja".
Di bawahnya tertulis juga "Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05 Atas nama bangsa Indonesia Soekarno/Hatta", dengan tandatangan kedua tokoh.
Baca juga: 3 Tempat Bersejarah Dekat Museum Perumusan Naskah Proklamasi
Menuju ke sebelah kiri, terdapat Tugu Petir yang disebut juga sebagai Tugu Proklamasi. Dari informasi yang tertera, tugu ini berbentuk bulatan tinggi berkepala lambang petir seperti lambang Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Ada tulisan di tugu tersebut yang berbunyi, "Disinilah Dibatjakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada Tanggal 17 Agustus 1745 djam 10.00 pagi oleh Bung Karno dan Bung Hatta".
Baca juga: Cara ke Taman Proklamasi Naik TransJakarta dari Tangerang
Berdasarkan keterangan tersebut, di titik itulah kedua tokoh tersebut berdiri saat momen pembacaan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Di lokasi ini pula, Presiden Soekarno pada 1 Januari 1961 melakukan pencangkulan pertama tanah untuk pembangunan Tugu Petir yang kemudian disebut juga Tugu Proklamasi.
Berpindah ke sebelah kanan, terdapat Tugu Peringatan Satoe Tahoen Kemerdekaan Repoeblik Indonesia yang berbentuk obelisk kecil seperti jarum.
Sesuai namanya, tugu ini diresmikan pada 17 Agustus 1946 oleh Perdana Menteri Sutan Sjahrir. Tugu peringatan tersebut bertuliskan "Peringatan Satoe Tahoen Repoeblik Indonesia Atas Oesaha Wanita Djakarta".
Kondisi monumen dan tugu yang terdapat di Taman Proklamasi berada dalam kondisi cukup baik.
Dari pantauan Kompas.com, tidak ada yang rusak atau patah, meski beberapa bagian sudah pudar warnanya.
Baca juga: Pengalaman ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Masuk ke Ruang Bawah Tanah