Selain mengamati rumah adat dan budaya penduduk setempat, wisatawan juga bisa mengikuti beragam atraksi wisata di Desa Wisata Tebara.
Beberapa atraksi tersebut, antara lain Pajurra, Pasola, Kataga atau Kodola, Tarian Wolekka, dan Wulla Poddu.
Pajurra, misalnya, umumnya dilakukan setelah musim panen sebagai bentuk syukur kepada Tuhan. Dalam atraksi ini, laki-laki saling beradu pukul guna menunjukkan kekuatan, namun tanpa dendam.
Pukulan-pukulan tersebut menandakan usaha dan kerja keras mereka dalam menghasilkan panen yang berlimpah.
Baca juga: Kucuran Darah yang Dinanti di Festival Pasola
Selain Pajurra, ada juga Pasola yang populer dan biasanya disertai dengan kuda sumba. Dalam tradisi Pasola, dua suku besar dalam sebuah arena akan berhadapan dengan seorang Rato Adat sebagai penengah.
Ada juga tradisi Kataga atau Kodola yang merupakan parade budaya, Tarian Wolekka yang ditampilkan perempuan Sumba dengan aksesori warna-warni, dan Wulla Poddu yang menjadi momen refleksi suku loli setiap Oktober-November.
Baca juga: Lapangan Pasola Hoba Kalla di Sumba Barat, Bisa Lihat Indahnya Sunrise
Desa Wisata Tebara telah dilengkapi sejumlah fasilitas, di antaranya area parkir, balai pertemuan, kamar mandi umum, kios suvenir, dan spot foto.
Tersedia homestay yang bisa dipilih, khususnya bagi wisatawan yang ingin merasakan tinggal di rumah adat menara. Namanya Homestay Prai Ijing dengan tarif mulai Rp 350.000.
Jangan lupa pula menyicipi aneka minuman dan makanan khas desa, antara lain kopi lolina, rowe kariwa dan bokasawu toro, rao lua atau daun ubi tumbuk, kapuu patunnu, dan kadodu watara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.