Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Tips Bepergian Naik Sleeper Bus, Jangan Bawa Hewan Peliharaan

Kompas.com - 20/08/2023, 09:09 WIB
Gading Perkasa,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bus antarkota antarprovinsi (AKAP) di Indonesia memiliki banyak model dan kelas layanan, salah satutnya sleeper bus.

Satu yang membedakan sleeper bus dari bus lainnya, yaitu kursinya yang berjenis rebah mirip tempat tidur.

Karena itu juga, bus ini dinamakan sleeper bus. Kabin sleeper bus terdiri dari berbagai kelas dan kasur untuk kelas tertinggi.

Baca juga: Pergi ke Semarang Cepat dan Murah, Bisa Naik Sleeper Bus

Pada bagian depan dan tengah sleeper bus diisi oleh kursi eksektuif. Sedangkan, tempat duduk rebah biasanya diletakkan pada bagian belakang bodi bus, mengutip pemberitaan Kompas.com pada 6 Juli 2020.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

Meski demikian, ada pula tempat duduk rebah yang ditempatkan di bagian depan bodi bus, seperti bus sleeper dari Juragan 99 Trans.

Tips naik sleeper bus agar aman dan nyaman

Ada beberapa tips yang perlu kamu perhatikan jika akan bepergian dengan sleeper bus, seperti yang Kompas.com rangkum berikut ini:

1. Lakukan pemesanan

Jika ingin naik sleeper bus, pertama-tama lakukan pemesanan di laman web resmi perusahaan bus terkait lebih dulu.

Melakukan pemesanan membuat kamu bisa lebih mudah memilih tempat duduk rebah sebelum diambil oleh orang lain.

Jika menaiki sleeper bus yang menyediakan tempat duduk rebah di bagian depan, ada keuntungan lain yang didapat.

Baca juga: Seperti Apa Sleeper Train dari KAI?

"Kalau penumpang reservasi bus kami, pilih tempat duduk yang di sleeper top (depan). Keunggulannya bisa lihat dari kaca depan dan kaca samping," tutur staf marketing Juragan 99 Trans bernama Nizar kepada Kompas.com.

Pernyataan itu ia sampaikan di pameran Asita Tour and Travel Fair 2023 di Cityhall PIM 3, Jakarta, Jumat (18/8/2023).

"Kalau di baris belakang hanya bisa lihat dari kaca samping saja."

2. Pilih sleeper bus dengan fasilitas lengkap

Tidak semua bus menyediakan fasilitas lengkap, seperti jaringan WiFi atau smoking area bagi penumpangnya.

Carilah sleeper bus yang menyediakan fasilitas WiFi gratis, agar kita tidak bosan selama bepergian jarak jauh.

Sleeper Busphinemo.com Sleeper Bus

Bagi perokok, bisa memilih bus yang menyediakan area khusus untuk merokok.

"Untuk smoking room, kita juga sediakan," jelas Nizar.

3. Tidak membawa hewan peliharaan

Satu tips penting lainnya adalah, jangan membawa hewan peliharaan selama bepergian menggunakan sleeper bus.

Baca juga: Sempat Ramai, Bus TransJakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Kini Sepi

"Takutnya nanti ada apa-apa dengan hewan peliharaan, seperti hewan itu mati atau lepas selama perjalanan," terang Nizar.

4. Tidak membawa minuman beralkohol

Terakhir, jangan membawa minuman beralkohol ke dalam sleeper bus. Menurut Nizar, larangan membawa alkohol kepada penumpang bus ditujukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Selain itu, aroma minuman beralkohol yang kita bawa bisa mengganggu penumpang lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com