Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Taman Nasional Baluran, Pesona Afrika di Ujung Jawa

Kompas.com - 23/08/2023, 18:05 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Eksotisme panorama alam yang serupa padang rumput di Afrika menjadi daya tarik utama wisatawan berkunjung ke Taman Nasional Baluran. 

Julukan "Africa van Java" atau "Little Africa" pun disematkan pada destinasi yang berada di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur itu. 

Baca juga: 5 Fakta Taman Nasional Bunaken, Surga Para Penyelam

Jika sedang berada di ujung Pulau Jawa, jangan lupa meluangkan waktu untuk berkunjung dan menikmati pesonanya secara langsung.

Sebelum berkunjung, ketahui dulu fakta tentang Taman Nasional Baluran yang dirangkum oleh Kompas.com berikut. 

Fakta Taman Nasional Baluran

1. Luasnya 25.000 hektar

Dikutip dari situs Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), kawasan Taman Nasional Baluran terbentang seluas lebih-kurang 25.000 hektar.

Padang rumput ini disebut sebagai yang terluas di Pulau Jawa. 

Baluran pada dasarnya dimandatkan sebagai  tempat perlindungan habitat dan populasi Banteng Jawa (Bos Javanicus) dan Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas).

Baca juga: Cara Menuju Taman Nasional Baluran Naik Transportasi Umum

Taman Nasional Baluran adalah rumah dari 715 jenis flora, 28 jenis mamalia, 234 jenis burung, dan 358 jenis ikan, menurut catatan KLHK. 

2. Terletak di antara Bondowoso dan Banyuwangi

Savana Bekol di Taman Nasional Baluran di Situbondo-Banyuwangi, Jawa Timur. KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARROROH ITSNAINI Savana Bekol di Taman Nasional Baluran di Situbondo-Banyuwangi, Jawa Timur.

Meski secara administratif berlokasi di wilayah Kabupaten Situbondo, namun jaraknya lebih dekat dengan Kabupaten Banyuwangi.

Baca juga: Taman Nasional Baluran: Harga Tiket dan Aturan Masuk Terkini

Dari pusat kota Banyuwangi, jaraknya sekitar 53 kilometer atau bisa ditempuh dengan berkendara selama lebih-kurang 1 jam 23 menit. 

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Traveler Wajib Tahu, Ini Kelebihan E-Paspor ketimbang Paspor Biasa

Traveler Wajib Tahu, Ini Kelebihan E-Paspor ketimbang Paspor Biasa

BrandzView
Puas dengan Pelayanan, 98 Persen Jemaah Ingin Umrah Kembali Bersama Jejak Imani

Puas dengan Pelayanan, 98 Persen Jemaah Ingin Umrah Kembali Bersama Jejak Imani

Travel Update
Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai Kamis Ini di JCC Senayan

Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai Kamis Ini di JCC Senayan

Travel Update
Pertemuan Asosiasi Pemda di Asia Pasifik Digelar Bersama Likupang Tourism Festival 2024

Pertemuan Asosiasi Pemda di Asia Pasifik Digelar Bersama Likupang Tourism Festival 2024

Travel Update
Desainer Indonesia Akan Pamer Kain dan Batik di Italia Bulan Depan

Desainer Indonesia Akan Pamer Kain dan Batik di Italia Bulan Depan

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Pasar Antik Cikapundung, Siapkan Uang Tunai

4 Tips Berkunjung ke Pasar Antik Cikapundung, Siapkan Uang Tunai

Jalan Jalan
Pasar Antik Cikapundung, Tempat Pencinta Barang Lawas di Bandung

Pasar Antik Cikapundung, Tempat Pencinta Barang Lawas di Bandung

Jalan Jalan
KONI Dorong Kota Malang Menjadi Destinasi Sport Tourism

KONI Dorong Kota Malang Menjadi Destinasi Sport Tourism

Travel Update
Koryu Space Japan Foundation: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk

Koryu Space Japan Foundation: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk

Travel Tips
Koryu Space Japan Foundation, Working Space Gratis di Jakarta

Koryu Space Japan Foundation, Working Space Gratis di Jakarta

Travel Update
 Legaran Svarnadvipa di Tanah Datar Sumbar, Pertunjukkan Seni untuk Korban Bencana

Legaran Svarnadvipa di Tanah Datar Sumbar, Pertunjukkan Seni untuk Korban Bencana

Travel Update
Pengalaman ke Hutan Kota Babakan Siliwangi Bandung, Menyejukkan Mata

Pengalaman ke Hutan Kota Babakan Siliwangi Bandung, Menyejukkan Mata

Jalan Jalan
Taman Sejarah Bandung: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Taman Sejarah Bandung: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Antik Cikapundung di Bandung Naik DAMRI dan Angkot

Cara ke Pasar Antik Cikapundung di Bandung Naik DAMRI dan Angkot

Travel Tips
Larangan 'Study Tour' Disebut Tak Berdampak pada Pariwisata Dieng

Larangan "Study Tour" Disebut Tak Berdampak pada Pariwisata Dieng

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com