Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Kabupaten Garut dan Sosok Pahlawan dari Korea Selatan 

Kompas.com - 30/08/2023, 22:40 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

Mengenal Yang Chil Sung

Pada periode 1942-1945, Kabupaten Garut dijajah oleh Jepang. Saat inilah, sosok Yang Chil Sung mulai menjajaki Tanah Sunda.

Yang Chil Sung alias Komarudin merupakan pahlawan asal Korsel yang berjuang bersama warga Garut melawan Belanda.

Nisan Yang Chil Sung alias Komarudin di Taman Makam Pahlawan Tenjolaya, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut, Kamis (9/11/2017). Tribun Jabar/Firman Wijaksana Nisan Yang Chil Sung alias Komarudin di Taman Makam Pahlawan Tenjolaya, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut, Kamis (9/11/2017).

Mengutip dari Antara, pria kelahiran Korsel pada  1919 itu, dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Tenjolaya, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, sebagai penghormatan atas perjuangan dan jasanya untuk Indonesia.

Kisah Yang bermula ketika Jepang membawanya ke Indonesia pada 1942. Selain menjajah Indonesia, Jepang kala itu juga menjajah Korsel

Yang ditugaskan untuk menjaga tahanan di Bandung. Saat Jepang menyerah pada sekutu, Yang serta dua tentara Jepang bernama Aoki dan Hasegawa, memilih tetap bertahan di Indonesia.

Baca juga:

Kemudian, mereka pergi ke Kabupaten Garut dan berjuang bersama pejuang Tanah Sunda, yang menamakan diri pasukan Pangeran Papak. Para pejuang asing tersebut berganti nama Indonesia, dari Yang Chil Sung menjadi Komarudin.

Begitu pula, Aoki menjadi Abubakar dan Hasegawa menjadi Usman. Selain itu, Yang menikahi seorang perempuan asli Kabupaten Garut dan memutuskan memeluk agama Islam.

Mereka bertiga ikut serta melawan Belanda, bersama dengan anggota pasukan Pangeran Papak lainnya. Namun, nasib ketiganya berakhir tragis setelah ditangkap Belanda dan dihukum mati.

Ketiga jasad pejuang itu dikuburkan di pemakaman umum Pasir Pogor, Kecamatan Tarogong Kidul. Namun pada 1982, pemerintah setempat memindahkan jasad mereka ke Taman Makam Pahlawan Tenjolaya, Kabupaten Garut guna mengenang jasa dan perjuangannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com