Pada bagian depan gerbang masuk Taman Spathodea, terdapat aneka gerobak jajanan mulai dari siomay, cilung, bakso, kentang goreng, hingga rujak.
Jika ingin santai di taman sambil menikmati aneka makanan dan minuman, jangan lupa bawa uang tunai. Sebab, para penjual belum menyediakan pembayaran QRIS atau non-tunai lainnya.
Adapun perlu diketahui bahwa aneka jajanan ini sebenarnya hanya diizinkan berjualan saat akhir pekan, meski satu dua penjual masih suka nongkrong di depan taman.
Untuk jaga-jaga kelaparan, saat hari kerja kamu bisa menyiapkan makanan dan minuman dari rumah.
"Jajanan kami sediakan Sabtu dan Minggu saja. Hari biasa enggak ada sebenarnya, karena kami diatur Perda kan (mereka) ada di bahu jalan. Kalau mau makan di dalam boleh, silahkan bawa dari rumah atau jajan, asal jaga kebersihan," kata Juan.
Taman Spathodea memiliki luas sekitar 2,3 hektar, dengan dua kolam ikan yang terbagi di depan dan di belakang.
Mengingat luasnya taman, keramaian di lokasi, dan adanya danau terbuka, orangtua atau wali diharapkan dapat selalu mengawasi anak-anak mereka. Terutama saat bermain di pinggir danau.
"Udah bagus banget tamannya, tapi orangtua harus hati-hati karena di danau itu banyak anak kecil takutnya jatuh, tidak ada tugas yang berjaga (di danau)," kata salah seorang pengunjung bernama Eva.
Juan mengimbau agar para pengunjung bisa menjaga kebersihan dan mematuhi aturan yang berlaku di Taman Spathodea. Terutama membuang sampah pada tempatnya.
"Dilarang merokok, jaga kebersihan ya jangan buang sampah sembarangan, tidak boleh berbuat asusila, bawa hewan tidak diperbolehkan juga. Kecuali ada izin khusus misalnya ada pameran khusus hewan," kata Juan.
Selain itu, pengunjung juga diharapkan tidak merusak pohon, rumput, dan tanaman hias. Tidak berdagang di area taman, serta tidak merusak atau mengotori fasilitas yang ada.