KOMPAS.com - Kebakaran melanda bangunan Museum Nasional atau Museum Gajah di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, pada Sabtu (16/9/2023) sekitar pukul 20.00 WIB. Jago merah melalap sebagian area di salah satu gedung museum tersebut.
Kebakaran berhasil dipadamkan sekitar pukul 22.40 WIB. Penyebab kebakaran tersebut, diduga akibat oleh korsleting.
Baca juga:
Musibah kebakaran tersebut mengejutkan masyarakat, lantaran Museum Nasional menyimpan banyak benda bersejarah. Kompas.com merangkum fakta mengenai kebakaran Museum Nasional, khususnya mengenai koleksi museum, sebagai berikut.
Museum yang dibangun pada 1862 ini, mempunyai tiga gedung, yakni Gedung A, Gedung B, dan Gedung C. Melansir dari situs resminya, Gedung A digunakan untuk ruang pameran dan wahana imersifa.
Sedangkan Gedung B, atau yang dikenal sebagai Gedung Arca, digunakan untuk pameran, kantor, ruang konferensi, laboratorium, ruang pameran temporer, area komersil dan perpustakaan.
Selain itu, Museum Nasional juga telah dilengkapi dengan gedung penyimpanan (storage) untuk menyimpan benda-benda budaya. Kompleks Museum Nasional dibangun di atas tanah seluas 26.500 meter persegi.
Museum yang dibuka untuk umum pada 1868 ini, menyimpan 190.000-an benda-benda bersejarah. Semua benda bersejarah di Museum Nasional tersebut terdiri dari tujuh jenis koleksi, meliputi koleksi benda prasejarah, arkeologi masa klasik atau Hindu – Buddha, numismatik dan heraldik, keramik, etnografi, geografi, dan sejarah.
Koleksi benda prasejarah antara lain penguburan manusia prasejarah di Bali, kapak, kendi, gelang, noken, tas, batu, dan sebagainya. Pada bagian arkeologi, koleksinya meliputi arca, replika Kitab Sutasoma, harta karun dari Muteran, relief Kalpawreksa, celengan, figurin perunggu, dan sebagainya.
Kemudian, numismatik dan heraldik berupa uang logam gulden yang digunakan pada masa pemerintahan Belanda. Satu sisi uang logam 1/4 gulden ini bertuliskan aksara Melayu-Arab, sementara sisi lainnya dalam bahasa Belanda dengan lambang mahkota Belanda. Kemudian, ada koin kasha yang berasal dari Aceh.
Koleksi keramik di Museum Nasional salah satunya berupa kendi bentuk bulan sabit yang terbuat dari keramik. Pada area etnografi, pengunjung bisa menjumpai sejumlah koleksi berupa alusu, keris, gelang Aceh, kain koffo, peralatan debus, dan sebagainya.
Sementara, koleksi pada area geografi seperti globe, kapal phinisi, kompas, dan lainnya. Terakhir, pada bagian sejarah berisi koleksi patung, peti, partisi ruangan dari kayu, tombak, pelana, dan lainnya.
Baca juga:
Adapun area yang terdampak kebakaran tersebut adalah bagian belakang Gedung A, berdasarkan keterangan resmi dari Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya (BLU MCB).
Kebakaran tidak menyebar luas, sehingga ruangan-ruangan lain di Gedung A, Gedung B, dan Gedung C beserta isinya dipastikan aman. Seperti disampaikan sebelumnya, Gedung A digunakan untuk ruang pameran dan wahana imersifa.
Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Pusat, Asril Rizal memastikan bahwa gedung utama Museum Nasional yang berada di sisi Jalan Medan Merdeka Barat dalam kondisi aman.
"Jadi yang terbakar itu Gedung A1. Kalau gedung intinya aman, hanya bagian belakang saja, gedung pamer," ungkap Asril dikutip dari Kompas.com (16/9/2023).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.