Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Museum Nasional Kebakaran, Ketahui 6 Fakta Koleksinya 

Kompas.com - 17/09/2023, 11:02 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

KOMPAS.com - Kebakaran melanda bangunan Museum Nasional atau Museum Gajah di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, pada Sabtu (16/9/2023) sekitar pukul 20.00 WIB. Jago merah melalap sebagian area di salah satu gedung museum tersebut.

Kebakaran berhasil dipadamkan sekitar pukul 22.40 WIB. Penyebab kebakaran tersebut, diduga akibat oleh korsleting.

Baca juga:

Musibah kebakaran tersebut mengejutkan masyarakat, lantaran Museum Nasional menyimpan banyak benda bersejarah. Kompas.com merangkum fakta mengenai kebakaran Museum Nasional, khususnya mengenai koleksi museum, sebagai berikut.

Kebakaran Museum Nasional atau Museum Gajah di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Sabtu (16/9/2023) malam.KOMPAS.com/TRIA SUTRISNA Kebakaran Museum Nasional atau Museum Gajah di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Sabtu (16/9/2023) malam.

1. Musem Nasional punya 3 gedung

Museum yang dibangun pada 1862 ini, mempunyai tiga gedung, yakni Gedung A, Gedung B, dan Gedung C. Melansir dari situs resminya, Gedung A digunakan untuk ruang pameran dan wahana imersifa.

Sedangkan Gedung B, atau yang dikenal sebagai Gedung Arca, digunakan untuk pameran, kantor, ruang konferensi, laboratorium, ruang pameran temporer, area komersil dan perpustakaan.

Selain itu, Museum Nasional juga telah dilengkapi dengan gedung penyimpanan (storage) untuk menyimpan benda-benda budaya. Kompleks Museum Nasional dibangun di atas tanah seluas 26.500 meter persegi.

2. Apa saja isi Museum Nasional

Museum yang dibuka untuk umum pada 1868 ini, menyimpan 190.000-an benda-benda bersejarah. Semua benda bersejarah di Museum Nasional tersebut terdiri dari tujuh jenis koleksi, meliputi koleksi benda prasejarah, arkeologi masa klasik atau Hindu – Buddha,  numismatik dan heraldik, keramik, etnografi, geografi, dan sejarah.

Koleksi benda prasejarah antara lain penguburan manusia prasejarah di Bali, kapak, kendi, gelang, noken, tas, batu, dan sebagainya. Pada bagian arkeologi, koleksinya meliputi arca, replika Kitab Sutasoma, harta karun dari Muteran, relief Kalpawreksa, celengan, figurin perunggu, dan sebagainya.

Kemudian, numismatik dan heraldik berupa uang logam gulden yang digunakan pada masa pemerintahan Belanda. Satu sisi uang logam 1/4 gulden ini bertuliskan aksara Melayu-Arab, sementara sisi lainnya dalam bahasa Belanda dengan lambang mahkota Belanda. Kemudian, ada koin kasha yang berasal dari Aceh. 

Koleksi keramik di Museum Nasional salah satunya berupa kendi bentuk bulan sabit yang terbuat dari keramik. Pada area etnografi, pengunjung bisa menjumpai sejumlah koleksi berupa alusu, keris, gelang Aceh, kain koffo, peralatan debus, dan sebagainya.

Sementara, koleksi pada area geografi seperti globe, kapal phinisi, kompas, dan lainnya. Terakhir, pada bagian sejarah berisi koleksi patung, peti, partisi ruangan dari kayu, tombak, pelana, dan lainnya. 

Baca juga:

3. Kebakaran melanda Gedung A, bangunan utama aman 

Suasana Instalasi ImersifA, Ruang Baru Imajinasi di Museum Nasional, Kamis (31/3/2022).KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARROROH ITSNAINI Suasana Instalasi ImersifA, Ruang Baru Imajinasi di Museum Nasional, Kamis (31/3/2022).

Adapun area yang terdampak kebakaran tersebut adalah bagian belakang Gedung A, berdasarkan keterangan resmi dari Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya (BLU MCB). 

Kebakaran tidak menyebar luas, sehingga ruangan-ruangan lain di Gedung A, Gedung B, dan Gedung C beserta isinya dipastikan aman. Seperti disampaikan sebelumnya, Gedung A digunakan untuk ruang pameran dan wahana imersifa.

Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Pusat, Asril Rizal memastikan bahwa gedung utama Museum Nasional yang berada di sisi Jalan Medan Merdeka Barat dalam kondisi aman.

"Jadi yang terbakar itu Gedung A1. Kalau gedung intinya aman, hanya bagian belakang saja, gedung pamer," ungkap Asril dikutip dari Kompas.com (16/9/2023).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

Travel Update
Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com