Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wellness Tourism di Indonesia Masih Terkendala Promosi

Kompas.com - 11/10/2023, 07:25 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wisata medis (medical tourism) dan wisata kebugaran (wellness tourism) di Indonesia dinilai memiliki potensi yang cukup besar, namun promosinya masih belum maksimal. 

"Indonesian health tourism (wisata kesehatan Indonesia) salah satu yang terbesar dari Medan, yang jadi pusat wisata kesehatan karena Medan dekat dengan Penang dan Kuala Lumpur," tutur Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno saat Weekly Press Briefing di Jakarta, Senin (9/10/2023).

Baca juga:

Sementara itu, Staf Khusus Menteri Kesehatan untuk Ketahanan Industri Obat dan Alat Kesehatan, Laksono Trisnantoro mengatakanbahwa, selain wisata medis, Indonesia juga unggul dari segi wisata kebugaran. 

"Ada satu lagi yaitu wellness tourism, untuk orang sehat yang ingin lebih sehat lagi, menjadi menarik, lebih slim. Ini yang bisa dikembangkan untuk resor-resor di seluruh Indonesia," kata Laksono. 

Ilustrasi lanskap hutan pinus di Guci, Tegal, Jawa Tengah.Dok. Wikimedia Commons/Peanut.id Ilustrasi lanskap hutan pinus di Guci, Tegal, Jawa Tengah.

Ia mencontohkan Eropa yang memiliki water thermal berusia ratusan tahun, yang mana di tempat-tempat wisata sudah memiliki pusat diagnosis tersendiri. 

"Tapi kita di Indonesia belum ada satu pun," imbuhnya.

Sementara itu, lanjutnya, Indonesia juga memiliki potensi alam yang bisa dijadikan sebagai wisata kebugaran, namun belum tergarap secara maksimal. 

Baca juga:

"Seperti di Guci (Jawa Tengah), air panasnya hanya untuk mandi atau berenang, tidak ada yang untuk thermal care, (padahal) itu di Alpen mahal banget, tapi kita belum ada," tutur Laksono. 

Oleh karena itu, ia menyebut pihaknya tengah mendorong resor-resor di tempat wisata yang potensial, untuk bekerja sama dengan rumah sakit membuat paket-paket wisata kebugaran. 

Tren wisata kebugaran diprediksi akan meningkat

Ilustrasi spa sebagai salah satu bagian dari wisata kebugaran. SHUTTERSTOCK/LUCKY BUSINESS Ilustrasi spa sebagai salah satu bagian dari wisata kebugaran.

Menparekraf pun mengatakan bahwa tren wisata medis dan kebugaran akan meningkat, terutama jika dipromosikan dengan baik sehingga akan semakin banyak orang berminat untuk lebih sehat dan bugar.

"Jadi saya melihat peluangnya 600.000 sampai dua juta masyarakat kita yang tadinya pergi ke luar negeri menghabiskan devisa ini bisa dilayani di negeri sendiri dan bugar di negeri sendiri," tutur Sandiaga. 

Baca juga: Tren Wisata Kebugaran di Indonesia, Bali Jadi Pilihan

Menurutnya, dengan adanya paket wisata dan salah satu wisata minat khusus maka akan banyak sekali masyarakat yang berminat untuk sehat dan bugar di dalam negeri.

Sementara itu, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekreaf), Vinsensius Jemadu menambahkan, wisata kebugaran di Indonesia bisa diperluas. Terutama jika digabungkan dengan sektor lain, misalnya wisata alam.

"Ini produk wisata berkualitas dan premium, karena wellness tourism termasuk pariwisata minat khusus sehingga kami mendorong supaya dikembangkan," kata Vinsen. 

Baca juga: 3 Destinasi di Indonesia Ini Dikembangkan untuk Wisata Kebugaran

Pihak dari Kementerian Kesehatan juga menyebutkan bahwa parwisata medis ini akan sangat potensial karena seseorang yang melakukan medical check-up biasanya rutin setahun sekali.

"Dari sisi pariwisata maka bisa dibuatkan paket perjalanan sembari medical check-up dengan tujuan ke destinasi wisata seperti misalnya Danau Toba, Manado, atau Labuan Bajo," ujarnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com