KOMPAS.com - Hari Museum Nasional jatuh tepat pada hari ini, Kamis 12 Oktober 2023, dan diperingati setiap tahunnya. Penetapan Hari Museum Nasional dilakukan saat Musyawarah Museum se-Indonesia yang berlangsung pada 12-14 Oktober 1962 di Yogyakarta.
Indonesia mempunyai banyak museum yang tersebar di berbagai kota. Pada umumnya museum berisi koleksi benda bersejarah dan artefak kuno.
Baca juga:
Namun demikian, ada sejumlah museum unik di Indonesia yang memiliki koleksi tidak biasa. Kompas.com merangkum sejumlah museum unik di Indonesia, sebagai berikut:
Apakah kamu pernah membayangkan sebuah museum yang berisi koleksi tentang beragam jenis nyamuk? Jika penasaran, wisatawan bisa berkunjung ke Museum Nyamuk yang berada di Kampung Babakan, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran.
Mengutip Kompas.com (22/6/2019), museum ini didirikan untuk edukasi mengenai bahaya nyamuk serta beragam penyakit yang ditimbulkan, seperti malaria, demam berdarah, dan chikungunya.
Museum ini dilengkapi dengan koleksi berbagai jenis nyamuk berbahaya, insektarium, laboratorium, mini bioskop, perpustakaan, tompen atau tanaman obat malaria dan pengusir nyamuk.
Nama Museum Sisa Hartaku tentunya sudah familiar di kalangan wisatawan. Museum ini merupakan saksi keganasan letusan Gunung Merapi pada 2010 lalu.
Alih-alih menemukan koleksi benda bersejarah, pengunjung akan menjumpai harta benda masyarakat yang tersisa akibat letusan Gunung Merapi. Mulai dari perabotan rumah tangga, motor, runtuhan bangunan rumah, tulang belulang hewan, dan sebagainya.
Jika pada umumnya sebuah museum berupa gedung, namun Museum Sisa Hartaku justru menempati runtuhan rumah akibat letusan Gunung Merapi. Jadi, para pengunjung bisa membayangkan keganasan letusan Gunung Merapi kala itu.
Masih berada di Yogyakarta, masyarakat bisa menjumpai museum unik lainnya yakni Museum Kolong Tangga. Alamatnya berada di Taman Budaya Jalan Sriwedari, Kota Yogyakarta.
Melansir dari Dinas Kebudayaan Yogyakarta, museum ini berisi koleksi mainan anak tradisional. Nama museum disematkan lantaran letaknya berada persis di bawah tangga gedung Concert Hall lantai dua, Taman Budaya Yogyakarta.
Museum Kolong Tangga merupakan museum permainan anak tradisional pertama di Indonesia. Museum ini diprakarsai oleh Rudi Corens, seniman berkebangsaan Belgia yang turut prihatin dengan kondisi anak zaman sekarang lantaran melupakan budaya dan tradisi, termasuk permainan anak tradisional.
Museum Tsunami menjadi tempat yang wajib dikunjungi untuk mengenang peristiwa tsunami Aceh. Museum rancangan Ridwal Kamil ini berlokasi di Jalan Sultan Iskandar Muda, Sukaramai, Banda Aceh
Mengutip Kompas.com (4/12/2022), tidak hanya memuat foto-foto peristiwa tsunami 18 tahun silam, pengunjung juga diajak merasakan kembali detik-detik munculnya gelombang tsunami yang meluluhlantakkan Serambi Mekkah.
Adapun Museum Tsunami terbagu menjadi empat lantai. Di masing-masing lantai terdapat empat hingga lima zona. Namun, lantai paling atas ditutup untuk umum dan baru akan dibuka untuk evakuasi jika terjadi tsunami.
Salah satu ruangan di Museum Tsunami yang paling sakral adalah Sumur Doa. Di dalam ruangan berbentuk lingkaran dan langit-langit tinggi itu tertulis 3.600 nama korban tsunami Aceh pada dindingnya.
Baca juga:
Mendengar namanya saja, membuat bulu kuduk berdiri. Museum Kematian atau Museum Etnografi Kematian berada di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Berdasarkan informasi dari situs resminya, museum ini didirikan pada 25 September 2005.
Awal berdirinya Museum Etnografi Kematian dilatarbelakangi dari banyaknya koleksi salah satu pemrakarsa Antropologi Ragawi FISIP UNAIR, Adi Sukadana yang sering melakukan penggalian dalam konteks antropologi ragawi. Temuan-temuan tersebut akhirnya dikumpulkan dan disimpan di Departemen Antropologi, hingga akhirnya didirikanlah Museum Etnografi Kematian.
Pengunjung bisa menyaksikan beragam upacara kematian di Nusantara, kisah kematian unik dari penjuru duni, keterangan tentang mati suri, dan sebagainya.
Baca juga:
Museum Santet adalah sebutan masyarakat bagi Museum Kesehatan Dr. Adhyatama, MPH di Surabaya. Mengutip Kompas.com (21/9/2023), julukan Museum Santet ini terkait dengan koleksi museum.
Selain menyimpan koleksi benda yang terkait dengan praktik kesehatan modern, ternyata museum ini juga menyimpan benda yang terkait dengan praktik kesehatan tradisional berbau klenik, yakni santet.
Misalnya, susuk, tanah kuburan, tali pocong, boneka santet, serta pasir, biji-bijian, dan beberapa benda plastik lainnya yang dikeluarkan dari tubuh korban santet. Sayangnya, museum yang sudah berdiri sejak 1990 ini masih tutup sementara bagi kunjungan wisatawan.
Kota Pangkalpinang dijuluki sebagai Kota Timah karena memiliki banyak tambang timah, bahkan yang terbesar di Indonesia.
Oleh sebab itu, Museum Timah Indonesia didirikan untuk memberikan informasi seputar sejarah pertambangan timah di Bangka Belitung, maupun Indonesia secara umum. Museum ini merupakan pertama dan satu-satunya museum timah di Asia.
Pengunjung bisa menjumpai alat bor kuno, alat pertambangan klasik, lokomotif uap, pernak-pernik dari timah, batuan yang mengandung timah, pasir timah, dan sebagainya. Jika ingin berkunjung, lokasi Museum Timah Indonesia berada di Jalan Ahmad Yani Nomor 179, Batintikal, Gerunggang, Kota Pangkalpinang.
Museum Kayu Tuah Himba berada di kawasan Waduk Panji Sukarame, Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Salah satu koleksi unik di museum ini adalah buaya yang telah diawetkan, berdasarkan informasi dari Direktori Pariwisata.
Sesuai namanya, koleksi museum yang dibangun pada 1900-an ini, berupa jenis kayu di Pulau Kalimantan. Nama Tuah Himba diambil dari semboyan Kota Tenggarong, yakni Tuah Himba Untung Langgong, artinya menjaga kekayaan hutan dan alam, maka manfaat yang diperoleh akan lancar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.