Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Digigit Komodo, Kelestarian Lingkungan Harus Dijaga dan Akan Dibangun Pagar Pembatas

Kompas.com - 31/10/2023, 13:01 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Baru-baru ini, peristiwa warga Pulau Rinca di Nusa Tenggara Timur (NTT) terluka parah karena digigit komodo, kembali terjadi. 

Sudah dua kali, salah satu hal yang menyebabkan komodo memasuki area warga adalah karena tidak adanya pagar pembatas di perumahan warga Kampung Waerebo, Dusun Kerora, Desa Pasir Panjang, Pulau Rinca, Kabupaten Manggarai Barat, NTT. 

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno pun menanggapi hal tersebut.

Baca juga: TN Komodo Dikunjungi 219.693 Wisatawan hingga September 2023

Ia mengatakan perlunya keterlibatan para ahli konservasi dan juga pemerhati lingkungan hidup dalam kasus ini.

"Ini mungkin dipicu oleh semakin menyusutnya hahabitat dari komodo, dan mereka kesulitan mencari makanan," ujar Sandiaga, dalam agenda konferensi pers mingguan yang dipantau secara online, Senin (30/10/2023). 

Oleh karena itu, ia berpesan agar semua pihak terkait antara lain pemerintah daerah setempat, badan otorita, Balai Taman Nasional Komodo, dan lainnya untuk menjaga kelestarian lingkungan. 

"Semua pihak harus duduk memastikan agar kelestarian lingkungan dan keselamatan warga ini terjaga. Itu tanggapan kami," imbuhnya. 

Baca juga: Banyak Kecelakaan di Perairan TN Komodo, Pemandu Tur Dinilai Perlu Latihan Penyelamatan Air

Menparekraf juga mengatakan, harapannya Pulau Rinca yang telah dibangun dapat menjadi suatu pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.

Sehingga dapat membuka peluang usaha dan lapangan kerja yang luas bagi masyarakat, tidak hanya di Pulau Rinca tetapi juga keseluruhan Destinasi Super Prioritas (DSP) Labuan Bajo. 

Tanggapan Balai Taman Nasional Komodo

Sebagai informasi, Muhaimin Ardiansyah Nampira (18), warga Kampung Waerebo merupakan korban kedua pada Oktober 2023 yang digigit komodo pada Selasa (24/10/2023). 

Sebelumnya, pada 2 Oktober 2023, seorang ibu rumah tangga di Pulau Rinca digigit komodo saat menjemur ikan di depan rumah. Korban bernama Ratna (46) digigit di bagian tangannya.

Muhaimin Ardiansyah Nampira (18), warga Kampung Waerebo, Dusun Kerora, Desa Pasir Panjang, Pulau Rinca, yang digigit Komodo pada Selasa (24/10/2023).Kompas.com/Nansianus Taris Muhaimin Ardiansyah Nampira (18), warga Kampung Waerebo, Dusun Kerora, Desa Pasir Panjang, Pulau Rinca, yang digigit Komodo pada Selasa (24/10/2023).

Kepala Dusun Kerora, Basir menjelaskan, dua tahun lalu, pemerintah melalui Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) telah membangun pagar pembatas permukiman di Dusun Kerora dan habitat komodo sepanjang 970 meter.

Meski sudah dibangun pagar, ternyata pagar tersebut tidak sampai di kampung Waerebo, sehingga komodo bisa masuk permukiman.

Baca juga: Warga Pulau Rinca yang Digigit Komodo Dapat Santunan Uang

"Kurang lebih 200 meter di kampung Waerebo yang belum dibuat pagar," kata Basir, dikutip dari Kompas.com, Senin (30/10/2023).

Warga pun berharap agar pemerintah melalui BTNK segera membangun pagar pembatas di kampung Waerebo agar ke depannya tidak terjadi lagi kasus komodo menggigit warga.

Kepala Balai Taman Nasional Komodo, Hendrikus Rani Siga mengatakan, pihaknya memang berencana untuk memagari semua kampung di dalam kawasan yang dihuni satwa komodo.

Baca juga: Kondisi Warga Pulau Rinca yang Digigit Komodo, Dapat 16 Jahitan

"Kami punya rencana agar semua kampung di dalam kawasan yang ada satwa komodonya akan dipagar. Sangat tergantung pada anggaran yang tersedia," ujar Hendrikus. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

Travel Update
Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Amanah Borneo Park di Banjarbaru, Punya Wahana Seru untuk Anak-anak

Amanah Borneo Park di Banjarbaru, Punya Wahana Seru untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Amanah Borneo Park: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Amanah Borneo Park: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Misteri Pilar Besi Kuno Berusia 1.600 Tahun di India yang Tidak Berkarat

Misteri Pilar Besi Kuno Berusia 1.600 Tahun di India yang Tidak Berkarat

Jalan Jalan
Tips Aman Berkunjung ke Kebun Binatang dengan Satwa Liar

Tips Aman Berkunjung ke Kebun Binatang dengan Satwa Liar

Travel Tips
Harga Tiket Terkini Pendakian Gunung Andong via Pendem

Harga Tiket Terkini Pendakian Gunung Andong via Pendem

Travel Update
Sheraton Belitung Resort Mulai Terapkan Energi Hijau yang Ramah Lingkungan

Sheraton Belitung Resort Mulai Terapkan Energi Hijau yang Ramah Lingkungan

Travel Update
Pemda DIY Tak Khawatir Wisatawan Turun Imbas Larangan Study Tour Beberapa Daerah

Pemda DIY Tak Khawatir Wisatawan Turun Imbas Larangan Study Tour Beberapa Daerah

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com