KOMPAS.com - Gunung Padang tengah menjadi sorotan usai sebuah penelitian menyebutkan bahwa gunung tersebut berpotensi menjadi piramida tertua di dunia. Mendengar nama Gunung Padang, mayoritas masyarakat pasti berpikir jika lokasinya berada di Padang, Sumatera Barat.
Namun ternyata, Gunung Padang tidak berada di Ranah Minang. Lantas, di mana letak Gunung Padang? Simak ulasannya berikut ini.
Baca juga:
Sebagai informasi, penelitian mengenai Gunung Padang dilakukan oleh Danny Hilman Natawidjaja, dkk., yang dirangkum dalam artikel bertajuk Geo-Archaeological Prospecting of Gunung Padang Buried Prehistoric Pyramid in West Java, Indonesia atau Prospek Geo-Arkeologi Piramida Prasejarah Gunung Padang yang Terkubur di Jawa Barat, Indonesia.
Artikel tersebut telah dipublikasikan dalam jurnal Archaeological Prospection. Dalam artikel jurnal tersebut, Danny Hilman Natawidjaja, dkk, menyatakan, hasil studi tersebut memperkirakan bahwa Gunung Padang bukanlah sebuah bukit, melainkan konstruksi berbentuk piramida prasejarah yang berlapis-lapis.
“Gunung Padang berdiri sebagai bukti luar biasa, yang berpotensi menjadi piramida tertua di dunia,” (Danny Hilman Natawidjaja, dkk, 2023: 23).
Dalam artikel jurnal tersebut, Danny Hilman Natawidjaja, dkk, menyebutkan bahwa inti piramida tersebut, diperkirakan berupa bukit lava yang terbentuk secara alami, lalu dipahat. Kemudian, bukit lava tersebut diselimuti dengan lapisan konstruksi batuan.
“Konstruksi tertua, kemungkinan besar berasal dari bukit lava alami kemudian dipahat dan diselimuti secara arsitektural, selama periode glasial terakhir antara 25.000 dan 14.000 sebelum masehi,” (Danny Hilman Natawidjaja, dkk, 2023: 23).
Baca juga:
Lantas, di mana letak Gunung Padang? Meskipun namanya Gunung Padang, namun lokasinya berada di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Dari pusat Kota Cianjur, Gunung Padang berjarak 30 kilometer (km) atau sekitar satu jam berkendara.
Situs Gunung Padang berbatasan dengan Sungai Cimanggu di sebelah utara. Kemudian, sebelah timur berbatasan dengan Kali Cikuta, sebelah selatan dengan Kali Cikuta, Kampung Empang, Pasir Cikuta, dan Kampung Cikuta.
Sementara di sebelah barat, Situs Gunung Padang berbatasan dengan Kali Cipanggulaan, Pasir Cipanggulaan, dan Kampung Cipanggulaan.
Berdasarkan informasi dari Kompas.com (23/9/2022), Situs Gunung Padang merupakan kompleks punden berundak terbesar di Asia Tenggara.
Bentuk bangunan punden berundak di Situs Gunung Padang mencerminkan zaman megalitikum, yang terdiri atas lima teras dengan ukuran yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, Gunung Padang disebut sebagai Situs Gunung Padang atau situs megalitikum.
Situs Gunung Padang bukanlah gunung aktif, melainkan bukit dengan ketinggian sekitar 885 mdpl, berdasarkan informasi dari laman Situs Gunung Padang. Total luas Situs Gunung Padang mencapai 291.800 meter persegi atau 29,18 hektar, dengan luas kompleks utama sekitar 900 meter persegi.
Masih bersumber dari laman Situs Gunung Padang, hasil penelitian terdahulu memperkirakan Situs Gunung Padang telah dibangun sekitar 8.000 sebelum masehi, dan berusia sekitar 10.000 tahun.
Baca juga:
Ada beberapa versi mengenai asal usul nama Gunung Padang. Salah satunya, berkaitan dengan sejarah Suku Sunda, seperti tercantum dalam situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).
Kata Padang berarti terang, merujuk pada kondisi Gunung Padag yang luas, bersih, dan terang. Konon, dulunya Gunung Padang merupakan Buana Panca Tengah atau tempat orang Suku Sunda menyucikan diri dan melakukan pemujaan atau ritual.
Lambat laun, banyak orang yang datang ke Buana Panca Tengah ini, sehingga menjadi asal usul Suku Sunda di Jawa Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Lihat postingan ini di Instagram