Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/11/2023, 08:22 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Pemandu khusus yang bisa menjelaskan Sumbu Filosofi Yogyakarta kepada wisatawan akan disiapkan oleh Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (Dispar DIY). 

Pelaksana Harian Kepala Dinas Pariwisata DIY, Kurniawan menyampaikan bahwa hal tersebut sesuai dengan permintaan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Baca juga: Sumbu Filosofi Yogyakarta Ditetapkan sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO

Pihaknya juga akan melakukan koordinasi dengan Himpunan Pariwisata Indonesia (HPI) DIY sehubungan dengan rencana itu.

"Pemandu-pemandu harus kami bekali dulu, kemudian teman-teman di 'Tourist Information Center' (TIC) misal ada turis asing datang harus bisa menjelaskan apa Sumbu Filosofi itu. Ini sebenarnya mendesak kita lakukan," tutur Kurniawan, dikutip dari Antara, Kamis (16/11/2023).

Baca juga: Jadi Warisan Dunia UNESCO, Ketahui 5 Fakta Sumbu Filosofi Yogyakarta 

Ilustrasi Sumbu Filosofi Yogyakarta yang menjadi Warisan Budaya Dunia UNESCO.dok. Balai Pelestarian Cagar Budaya DIY Ilustrasi Sumbu Filosofi Yogyakarta yang menjadi Warisan Budaya Dunia UNESCO.

Setiap pemandu akan diberi buku panduan soal Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai acuan.

"Agar standar penjelasannya sama. Jangan sampai orientasinya beda-beda padahal itu satu kawasan Sumbu Filosofi yang sama," ucapnya.

Baca juga: 10 Warisan Dunia UNESCO di Indonesia, Terbaru Ada Sumbu Filosofi Yogyakarta 

Sebagai informasi, sebagaimana dilaporkan oleh Kompas.com, Selasa (19/9/2023), Sumbu Filosofi Yogyakarta adalah sumbu imajiner sepanjang enam-tujuh kilometer yang membentang dari utara ke selatan.

Sumbu Filosofi Yogyakarta disebut menghubungkan Tugu Golog Gilig (Tugu Pal Putih/Tugu Yogyakarta), Keraton Yogyakarta, dan Panggung Krapyak. Bila dilihat lebih jauh, sumbu ini juga menghubungkan Gunung Merapi dengan laut selatan.

Pada bulan September 2023 lalu, Sumbu Filosofi Yogyakarta ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia UNESCO. Sumbu imajiner ini juga disebut sebagai The Cosmological Axis of Yogyakarta and its Historic Landmarks.

Baca juga:

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Antara


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com