KOMPAS.com – Apabila sedang berkunjung ke Lombok, Nusa Tenggara Barat, jangan lupa pula untuk mampir ke Gili Trawangan.
Adapun Gili Trawangan adalah salah satu dari tiga gili (pulau) yang ada di Kabupaten Lombok Utara.
Destinasi itu bahkan jadi favorit bagi turis asing. Saat Kompas.com berkunjung pada Senin-Selasa (4-5 September 2023), kebanyakan wisatawan adalah turis asing.
Baca juga: Itinerary Snorkeling di Gili Trawangan Tanpa Menginap, Pagi sampai Sore
Salah satu andalan Gili Trawangan adalah pesona keindahan bawah lautnya. Wisatawan bisa melihatnya langsung. Cara paling mudah adalah ikut open trip snorkeling.
Untuk bisa ikut open trip snorkeling, wisatawan bisa mendaftar di salah satu operator trip. Saat itu, Kompas.com ikut open trip snorkeling dari operator Cemos and Coral Voice dengan tarif Rp 150.000 per orang.
Snorkeling dimulai pada Selasa (5/9/2023) sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu dari total rombongan 16 orang dalam satu kapal, hanya ada dua wisatawan WNI, termasuk Kompas.com. Lainnya adalah turis asing yang kebanyakan dari Eropa.
Snorkeling akan berlangsung dari pagi sampai sore hari dengan menjelajah tiga spot dan dua pulau.
Spot snorkeling pertama adalah Nest Underwater Statue. Terdapat patung bawah laut yang melingkar. Wisatawan bisa berfoto dengan latar belakang patung tersebut.
Namun, kondisi saat itu sangat ramai pengunjung. Spot yang tidak luas dan banyak rombongan membuat suasana tidak kondusif untuk berfoto. Terlebih, wisatawan harus menahan napas dan bisa menyelam untuk menjangkau patung.
Baca juga: Cara Ikut Open Trip Snorkeling di Gili Trawangan, Bisa Seorang Diri
Apabila ingin menikmati spot Nest Underwater Statue saat sepi, wisatawan bisa memesan private trip.
Spot selanjutnya adalah Turtle Point. Sesuai namanya, wisatawan akan bisa menemukan penyu di sini.
Dengan mengikuti arahan pemandu, akhirnya untuk pertama kali Kompas.com menyaksikan penyu yang berenang bebas di lautan. Ia seolah melayang dengan anggun di lautan.
Wisatawan tidak boleh menyentuh penyu itu dan hanya bisa memandang atau mendokumentasikannya.
Baca juga: Snorkeling di Gili Trawangan Bisa Tanpa Nginap, Begini Caranya
Sayangnya, penyu itu akhirnya menyelam ke laut dalam. Wisatawan selanjutnya bisa menikmati keindahan koral dengan aneka warna.
Titik selanjutnya yang dituju bukanlah spot snorkeling, melainkan Gili Meno. Wisatawan bisa beristirahat dan makan di sini. Namun, mereka harus membeli sendiri.
Para turis asing terlihat memesan makanan dan minuman di salah satu restoran. Namun, harganya termasuk mahal, sehingga Kompas.com hanya duduk dan tiduran di pantai.
Baca juga: Itenarary 3 hari 2 malam di Lombok dan Gili Trawangan, Gowes di Desa
Untunglah sebelum berangkat snorkeling, Kompas.com sudah menyiapkan bekal berupa roti dan air mineral, sehingga bisa untuk mengganjal perut.
Usai beristirahat, perjalanan berlanjut ke spot snorkeling selanjutnya, yakni Garden Fish atau Taman Ikan.
Sesuai namanya, wisatawan akan disuguhi terumbu karang aneka warna dengan banyak macam ikan.
Ternyata, rombongan saat itu ternyata juga mendapat bonus. Itu karena tak hanya ikan yang bisa dilihat, melainkan ada penyu yang sedang mencari makan di antara terumbu karang.
Baca juga: Tarif Penitipan Kendaraan di Pelabuhan Bangsal, Penyeberangan ke Gili Trawangan
Menyaksikan penyu hidup bebas membuat Kompas.com sangat berharap mereka bisa selalu terlindungi dari perburuan liar.
Dari Garden Fish, aktivitas snorkeling sudah selesai. Tempat pemberhentian selanjutnya adalah Gili Air.
Wisatawan bisa makan dan minum di restoran, tentu dengan harga mahal. Selain itu, wisatawan bisa melakukan bilas dan ganti pakaian.
Dari Gili Air, kapal berlayar kembali ke Gili Trawangan dan menjadi akhir perjalanan paket open trip snorkeling.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.