Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi Hijau dan Berkelanjutan Jadi Tren Pariwisata Tahun 2024

Kompas.com - 30/11/2023, 15:05 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif ke depan, khususnya dalam bidang investasi, harus memperhatikan isu-isu keberlanjutan lingkungan dalam konsep investasi hijau. 

Ia menjelaskan, sejumlah lembaga internasional memprediksi berbagai tantangan di tingkat global yang dapat mempengaruhi pertumbuhan sektoral, di antaranya kondisi geopolitik, gejolak perekonomian, dan krisis lingkungan.

Baca juga: 7 Wisata Hijau Bumi Journey, Tanam Mangrove dan Terumbu Karang

Isu perubahan iklim semakin menjadi kekhawatiran investor. Pada tahun ini, tingkat kekhawatiran meningkat 10 persen dibanding tahun 2022.

Dengan perhatian yang semakin besar terhadap isu perubahan iklim, ia menyebut kini saatnya berkomitmen terhadap pembangunan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.

"Ada kekhawatiran tentang perubahan iklim sehingga fasilitas pariwisata seperti hotel dan pariwisata lainnya sudah seharusnya bisa mengacu kepada ekonomi hijau," kata Sandiaga dalam paparannya di "Indonesia Tourism Outlook 2024" di Jakarta, Selasa (28/11/2023). 

Ia melanjutkan, Indonesia dengan berbagai potensi sumber daya alam dan keragaman budaya memiliki potensi yang tinggi dalam pengembangan pariwisata hijau.

Sektor energi terbarukan terbukti telah menarik total investasi modal tertinggi secara global dalam empat tahun terakhir.

"(Green tourism atau pariwisata hijau) Ini menjadi peluang dan daya tarik kita, dan memang harus ada komitmen pembangunan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan," imbuhnya.

Baca juga:

Dari desa wisata hingga jejak karbon

Keindahan Desa Wisata Penglipuran di Bangli, BaliDok. Kemenparekraf Keindahan Desa Wisata Penglipuran di Bangli, Bali

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dikatakan Sandiaga, dalam berbagai program yang dijalankan selalu mengacu pada pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. 

Salah satunya melalui desa wisata, yang bertujuan untuk memastikan distribusi pariwisata yang merata serta membangkitkan perekonomian lokal.

"Di ajang World Travel Mart (WTM) London, program desa wisata mendapat banyak apresiasi. Mulai dari Anugerah Desa Wisata Indonesia, sertifikasi desa wisata berkelanjutan, juga kampanye sadar wisata 5.0," terangnya.

Puncaknya, ia melanjutkan, UNWTO menobatkan Desa Wisata Penglipuran sebagai Best Tourism Villages 2023 dan semakin dikenal di mata dunia. 

Baca juga:

Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. Dok. Kemenparekraf Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.

Selain program desa wisata, Kemenparekraf berkolaborasi dengan platform Jejakin guna menghadirkan Carbon Footprint Calculator, program untuk memonitor produksi carbon footprint (jejak karbon) atas aktivitas pariwisata di Indonesia.

Selain itu, di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), pmerintah berupaya mengimplementasikan program Blue Green Circular Economy.

"Terdapat tiga program utama dalam program tersebut yakni penerapan instrumen ekonomi lingkungan hidup melalui dana terumbu karang, penggunaan kendaraan listrik pada destinasi wisata, dan pengelolaan sampah berkelanjutan," jelas Sandiaga.

"Ini menunjukkan fokus kami untuk investasi pariwisata berkelanjutan," sambungnya. 

Baca juga:

Fokus pengembangan SDM

Ilustrasi wisatawan di Kintamani, Bali.Dok. Unsplash/IB Wira Dyatmika Ilustrasi wisatawan di Kintamani, Bali.

Selain investasi di bidang infrastruktur, Menparekraf menyebut, investasi pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) juga harus jadi perhatian utama. Hal ini juga sejalan dengan kerangka investasi sektor pariwisata UNWTO.

Selama ini, katanya, sekitar 60 persen investasi di bidang pariwisata diarahkan ke bidang infrastruktur.

Ke depannya, Sandiaga menilai perlu lebih banyak investasi yang dilakukan pada manusia untuk memastikan tenaga kerja yang tepat dan resilient (ulet), serta bisa menciptakan masa depan yang lebih baik untuk sektor pariwisata.

"Kita tidak bisa berkelanjutan jika kita tidak memiliki cukup banyak manusia yang kompeten. Kita jangan hanya membangun fisik tapi kita harus fokus juga kepada sumber daya manusia,"pungkasnya.

Baca juga: Sandiaga Targetkan 1,1 Juta Lapangan Kerja di Sektor Parekraf Tahun 2022

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com