Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Gunung Alami Erupsi Saat Didaki, Bawa Barang Ini

Kompas.com - 06/12/2023, 13:31 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gunung Marapi di Sumatera Barat beberapa waktu lalu erupsi dan menyebabkan sejumlah pendaki terdampak, hingga ada yang meninggal dunia.

Mengutip dari laman Kompas.com (4/12/2023), Gunung Marapi sebelumnya sudah masuk ke status level II Waspada. Meskipun begitu, jalur pendakian masih dibuka.

Pelaksana Harian (Plh) Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat Dian Indriati mengatakan, pendakian dibuka setelah mendapat dukungan dari seluruh pemangku kepentingan.

Baca juga: 22 Jenazah Korban Erupsi Gunung Marapi Dievakuasi, 16 Sudah Diidentifikasi

Selain Gunung Marapi di Sumatera Barat, kata Dian, beberapa gunung status level II Waspada di Indonesia yang masih boleh didaki yaitu Gunung Bromo, Gunung Kerinci, dan Gunung Rinjani.

David Ditama, salah satu penyedia jasa pemandu pendakian gunung di Sumatera Barat bernama Algumara, mengatakan bahwa plang di Cadas Marapi juga sudah dipasang untuk memperingatkan pendaki agar tidak mendekati kawah radius 3 kilometer.

Kendati demikian, pendaki yang hendak naik gunung berapi perlu mempersiapkan diri, tak terkecuali risiko saat gunung tiba-tiba mengalami erupsi seperti di Marapi.

Gunung mengalami erupsi saat mendaki, harus lakukan apa?

Menurut penjelasan David, seorang pendaki yang hendak mendaki gunung berapi yang masih aktif, seperti Marapi, perlu membawa alat khusus berupa kertas tahan panas untuk evakuasi diri atau berlindung saat gunung tiba-tiba mengalami erupsi.

"Salah satu hal yang kurang dipersiapkan oleh pendaki sekarang yaitu selimut tahan panas. Bentuknya seperti kertas lipat biasa, layaknya jas hujan, tapi bisa tahan panas," kata David kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (5/12/2023).

Baca juga: Mengetahui Titik Berkemah di Gunung Marapi Sumatera Barat

Ia melanjutkan, kertas tahan panas ini biasanya dipakai untuk pendaki yang hendak mendaki gunung berapi, seperti ke Gunung Semeru, Kerinci, dan Merapi di Yogyakarta.

Cara kerjanya, ketika gunung yang didaki mengalami erupsi dan terdengar letusan atau asap keluar dari bibir kawah, langkah pertama seorang pendaki yaitu mengambil kertas tahan panas tersebut dan menyelamatkan diri.

"Cari tempat berlindung, barang bawaan ditinggalkan semua. Cari kertas tahan panas tadi, lalu cari tempat berlindung di balik batu atau pohon. Tutupi badan pakai itu (kertas tahan panas)," katanya.

Kertas tahan panas ini, kata David, bisa meminimalisasi luka bakar, melindungi diri dari suhu panas, serta aman ketika diterpa abu vulkanik.

Baca juga: 4 Jalur Pendakian Gunung Marapi di Sumatera Barat, Ada yang Cuma 3 Jam

Khusus di Gunung Marapi, kata David, cukup sulit ditemui celah untuk berlindung ketika gunung erupsi. Hal ini karena kontur jalur pendakian didominasi bebatuan.

Maka dari itu, ketika gunung mengalami erupsi dan tidak ada tempat berlindung pendaki bisa menggunakan kertas tahan panas tersebut di mana pun mereka berada.

"Mestinya kita bisa terlindungi, kalau tidak sempat lari lagi, di mana pun kita berada, ya sudah kita pasrah dan kita pakai itu (kertas tahan panas). Teknisnya seperti sleeping bag (kantong tidur) menutupi seluruh badan," tutupnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com