Selain mempertahankan jumlah kunjungan wisatawan nusantara (wisnus), Dispar DIY juga berusaha mempertahankam tren kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang saat ini sedang naik.
"Mempertahankan tren kunjungan wisman yg sudah mulai tambah terus sehingga kita mau pastikan kondisi kampanye selalu aman tertib dan damai," ucap dia.
Baca juga: Tren Hotel 2024, Bandung dan Yogyakarta Masih Paling Diminati
Selain memastikan kondisi keamanan di DIY tetap terjaga, Dispar DIY juga mengantisipasi kemungkinan terjadinya hidrometeorologi di kawasan DIY. Hal tersebut mengingat curah hujan di Yogyakarta cukup tinggi.
"Waspadai tanah longsor, banjir, dan puting beliung, longsor juga sudah kita petakan di destinasi wisata yakni di Perbukitan Menoreh, Perbukitan Patuk Imogiri, Pegunungan Sewu Gunungkidul, selain itu kita juga koordinasi berkaitan dengan status (Gunung) Merapi," jelas Kurniawan.
Kurniawan menjelaskan, pihaknya juga berkoordinasi dengan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) untuk mewaspadai bahaya lahar yang memengaruhi jalur wisata di sekitar Merapi, misalnya jalur Jeep wisata.
"Dari BPPTKG bilang bahwa untuk waspadai bahaya lahar terutama saat hujan, itu kan berpengaruh dengan jalur dan destinasi wisata yang di sana, semisal jalur Jeep wisata," ucapnya.
Baca juga:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.