Wisata telaga Dieng yang terkenal lainnya adalah Telaga Merdada. Dengan luas mencapai 21 hektare, Telaga Merdada adalah telaga terluas di Dieng.
Telaga ini dikelilingi oleh dua bukit, yaitu Bukit Pangonan dan Bukit Semurup, sehingga menawarkan panorama indah. Di sekeliling Telaga Merdada terdapat ladang pertanian berbentuk terasering sehingga menambah eksotismenya.
Selain menikmati panorama, wisatawan bisa naik perahu untuk mengelilingi telaga.
Bukit Sikunir merupakan tempat wisata terkenal di Dieng. Pengunjung dapat menikmati panorama matahari terbit berwarna keemasan alias golden sunrise dari atas bukit.
Untuk bisa melihat panorama golden sunrise itu, wisatawan harus mendaki bukit setinggi 2.300 mdpl. Tenang saja, sebab pendakian Bukit Sikunir cukup rama pemula, dengan waktu sekitar 30-45 menit untuk sampai ke puncak.
Saat menikmati golden sunrise di Bukit Sikunir, wisatawan juga dapat menyaksikan keindahan pemandangan gunung. Meliputi, Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Prau, Gunung Slamet, Gunung Merbabu, dan Gunung Merapi.
Baca juga:
Telaga Dringo kerap dijuluki sebagai Ranu Kumbolo di Jawa Tengah karena menyerupai danau di Gunung Semeru tersebut. Sebab, wisatawan dapat melihat keindahan telaga yang masih alami dan panorama hutan lebat yang masih asri dan terjaga, berdasarkan informasi dari Kompas.com (11/10/2020).
Nama dringo diambil dari tanaman obat yang tumbuh di sekitar telaga. Sepanjang jalur menuju ke lokasi danau, pengunjung juga bisa menikmati panorama menawan seperti kebun teh, hutan lindung, deretan bukit dan lembah, serta lahan pertanian milik warga.
Telaga Dringo berada di ketinggian 2.202 mdpl. Karena keindahannya, sejumlah wisatawan juga kerap menjadikan tepian Telaga Dringo sebagai lokasi camping.
Bentuk telaga ini menyerupai cebong atau berudu, sehingga diberi nama Telaga Cebong. Lokasinya berada tidak jauh dari Bukit Sikunir.
Telaga yang terbentuk dari bekas kawah purba ini, dulunya memiliki luas mencapai 18 hektare, namun kemudian susut menjadi 12 hektare.
Telaga Cebong berada di ketinggian 2.300 mdpl, sehingga kerap dijuluki sebagai Telaga di Atas Awan.
Sumur Jalatunda Dieng merupakan sumur raksasa sekaligus yang terbesar di Indonesia, berdasarkan informasi dari Kompas.com dan Tribun News Wiki. Sumur Jalatunda Dieng bukanlah sumur pada umumnya, karena terbentuk dari sebuah proses geologi.
Berdasarkan informasi dari situs Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, sumur raksasa ini, berasal dari kepundan Gunung Prahu Tua yang meletus bersamaan dengan terbentuknya dataran tinggi Dieng
Pasca letusan, kepundan atau kawah gunung tersebut kemudian terisi air hujan dan berubah menjadi sumur yang sangat besar dan dalam, seperti dikutip dari Kompas.com (22/10/2023).
Sumur Jalatunda Dieng memiliki diameter sepanjang 90 meter, sehingga disebut sebagai sumur raksasa dan terbesar di Indonesia, berdasarkan informasi dari situs Pemerintah Kabupaten Banjarnegara. Sementara itu, kedalaman Sumur Jalatunda Dieng mencapai 100 meter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.