KOMPAS.com - MuseumKu Gerabah merupakan destinasi wisata baru yang berlokasi di Desa Wisata Kasongan, Bantul Yogyakarta. Galeri seni ini, baru diresmikan pada 8 November 2023 lalu.
Galeri seni ini, dibangun oleh mendiang Timbul Raharjo, seorang seniman asal Kasongan, Bantul sekaligus mantan rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Tidak diragukan lagi jika bangunan MuseumKu Gerabah sangat estetis serta memiliki nilai seni tinggi.
Baca juga:
Magistyo Tahun Emas Raharjo, Pemilik MuseumKu Gerabah sekaligus putra mendiang Timbul Raharjo menuturkan, MuseumKu Gerabah merupakan impian sang ayah untuk mengabadikan sekaligus memperkenalkan sejarah Desa Wisata Kasongan yang lekat industri gerabah.
“Kasongan dari dulu adalah tempat perajin gerabah, di MuseumKu Gerabah ini, ada beberapa sejarah kelahiran Desa Kasongan,” tuturnya kepada Kompas.com, Jumat (8/12/2023).
Karenanya, selain estetis setiap bangunan di MuseumKu Gerabah memiliki makna yang berkaitan dengan gerabah dan Kasongan. Jika ingin berkunjung, MuseumKu Gerabah berlokasi di Kajen, Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
Sebelum berkunjung, simak panduan berkunjung ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta berikut ini:
Manajer Operasional MuseumKu Gerabah, Lukman Azis menuturkan, tidak ada tiket masuk ke MuseumKu Gerabah alias pengunjung bisa masuk secara gratis. Caranya, cukup dengan membeli makanan dan minuman di restoran, MG Kitchen minimal Rp 25.000 per orang.
"Jadi, HTM free (harga tiket masuk gratis), tetapi minimal pembelian di restoran Rp 25.000 per orang," katanya.
Yogyakarta. MuseumKu Gerabah buka setiap hari mulai dari pukul 08.00 WIB sampai dengan 22.00 WIB.
Baca juga:
Ada beragam aktivitas yang dapat dilakukan pengunjung di MuseumKu Gerabah Yogyakarta, sebagai berikut:
Pengunjung akan menjumpai beragam koleksi gerabah dan kerajinan lainnya. Total, kata Magistyo sekitar 80 hingga 100 benda.
Selain gerabah, pengunjung bisa menjumpai kerajinan yang menjadi ciri khas mendiang Timbul Raharjo. Ada replika kuda dan singa yang berbahan dasar alumunium maupun stainless steel dan lukisan.
“Jadi, ada koleksi pribadi Pak Timbul dan dari Kasongan yang diambil dari perajin di sekitar,” tuturnya.
Koleksi-koleksi tersebut terbagi menjadi tiga kategori yang berada di tiga ruangan museum. Meliputi, koleksi berkaitan dengan sejarah Kasongan, koleksi Kasongan pada masa sekarang, dan karya-karya Timbul Raharja.
Saat memasuki area MuseumKu Gerabah, pengunjung akan terpana dengan setiap sudut museum yang sangat estetis. Bahkan, setiap sudut di MuseumKu Gerabah bisa menjadi spot foto yang Instagramable.
Tidak diragukan lagi, sebab semua desain bangunan merupakan karya mendiang Timbul Raharjo sendiri yang merupakan seniman profesional.
“Pak Timbul sendiri, semua desain layout dari Pak Timbul,” kata Magistyo.
Bukan hanya estetis, setiap sudut bangunan di MuseumKu Gerabah sarat makna mengenai gerabah dan Kasongan. Misalnya, wisatawan dapat melihat bongkahan gerabah berbentuk bulat yang ditempel memenuhi dinding bangunan utama.
Magistyo bilang, bongkahan gerabah tersebut dikenal sebagai kreweng dalam bahasa Jawa.
“Kami menyebutnya kreweng, yaitu pecahan-pecahan kecil dari gerabah. Biasanya, kreweng ini dipakai anak-anak desa buat main,” ujarnya.
Saat memasuki area MuseumKu Gerabah, pengunjung juga bisa menjumpai bangunan unik berbentuk bulat. Ternyata, bangunan ini merepresentasikan kendi atau tempat menyimpan air minum yang terbuat dari tanah liat.
“Gedung besar di tengah itu idenya adalah kendi terbalik, karena Kasongan awalnya menggunakan tanah liat untuk alat masak, seperti kendi dan keren atau kompor kayu tradisional,” terangnya.
Menariknya, wisatawan bisa belajar membuat gerabah saat berkunjung ke MuseumKu Gerabah. Wisatawan bisa belajar membuat gerabah secara langsung dari perajin asal Desa Wisata Kasongan.
Tersedia tiga paket pelatihan pembuatan gerabah, meliputi Teknik Finishing, Teknik Cetak Gerabah, dan Teknik Putar. Paket pelatihan membuat gerabah itu dibanderol harga Rp 100.000 hingga Rp 150.000 per orang.
Setelah puas hunting foto dan mengikuti kelas membuat gerabah, kamu bisa kulineran di MG Kitchen yang berada dalam satu lokasi.
MG Kitchen menyediakan beragam makanan dan camilan dengan harga mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 35.000. Selain itu, tersedia aneka minuman yang dibanderol harga mulai Rp 7.000 hingga Rp 15.000.
Wisatawan yang tertarik dengan beragam benda kerajinan di MuseumKu Gerabah bisa membelinya. Magistyo menuturkan, ada sejumlah kerajinan yang merupakan koleksi nonpermanen MuseumKu Gerabah.
“Artinya, kami jual. Setiap tiga bulan atau setiap kami produksi barang baru, nanti koleksi tersebut dapat diganti,” jelasnya.
Tak hanya di MuseumKu Gerabah, pengunjung bisa membeli beragam gerabah, kerajinan, maupun produk dari rotan di Desa Wisata Kasongan, Bantul, Yogyakarta. Sepanjang jalan, wisatawan bisa menjumpai beragam toko yang menjual gerabah maupun kerajinan dari rotan.
Berikut rute ke MuseumKu Gerabah dari kawasan Jalan Malioboro. Jaraknya sekitar 7 km atau 20 menit berkendara.
Wisatawan bisa berangkat dari kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta di kawasan Malioboro, mengambil arah ke barat menuju Jalan KH Ahmad Dahlan.
Saat bertemu lampu merah pertama, belok ke kiri ke Jalan KH Wahid Hasyim. Tetap berada di Jalan KH Wahid Hasyim sampai melewati dua lampu merah dan masuk ke Jalan Raya Bantul.
Sesampainya di lampu merah Ringroad Selatan Bantul, tetap ambil jalan lurus di Jalan Raya Bantul.
Setelah melintasi jembatan, wisatawan akan menjumpai lampu merah. Di lampu merah tersebut, ambil arah kanan masuk ke Jalan Kasongan.
Nantinya, wisatawan akan bertemu jembatan kemudian ambil jalan ke kanan. Jalan lurus sekitar 100 meter, lalu belok ke kiri.
Lokasi MuseumKu Gerabah berada tepat di samping Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha (BPSTW) Yogyakarta Budi Luhur.
Baca juga:
Berikut aturan berkunjung ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta yang wajib dipatuhi wisatawan.
Pengunjung dilarang membawa dan minuman dari luar area wisata MuseumKu Gerabah. Namun, wisatawan tidak perlu khawatir, karena tersedia restoran yakni MG Kitchen yang berada dalam satu kawasan.
Aturan selanjutnya yakni pengunjung dilarang menyentuh karya seni yang dipajang di MuseumKu Gerabah.
Masih berkaitan dengan aturan sebelumnya, pengunjung juga dilarang merusak dan mengotori karya seni yang dipamerkan.
Namun, wisatawan masih diperbolehkan mengambil dokumentasi baik foto dan video dari semua karya seni tersebut.
Jika terjadi kerusakan karya seni yang diakibatkan kelalain pengunjung, maka yang bersangkutan wajib memberikan ganti rugi kepada pihak MuseumKu Gerabah.
Jadi, wisatawan bisa bebas berfoto namun tetap berhati-hati dengan keberadaan koleksi karya seni tersebut.
Baca juga:
Jika datang bersama anak kecil, pendamping wajib mengawasi dan menjaga dengan baik. Tujuannya, agar anak-anak tidak menyentuh dan merusak karya seni di MuseumKu Gerabah.
Namun, berdasarkan pengalaman kunjungan ke MuseumKu gerabah, Kompas.com menyarankan wisatawan tidak membawa anak-anak kecil di bawah lima tahun saat berkunjung ke MuseumKu Gerabah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.