KOMPAS.com - Serial Gadis Kretek masih menyedot perhatian masyarakat. Selain kisah yang menarik serta akting memukau para pemain, serial Gadis Kretek menawarkan setting film yang berhasil menghadirkan nuansa era 1960-an.
Bahkan, banyak penonton yang penasaran di mana lokasi syuting Gadis Kretek?
Baca juga:
Untuk diketahui, serial orisinal Indonesia ini diadaptasi dari novel berjudul sama karya Ratih Kumala. Secara garis besar, Gadis Kretek menceritakan perkembangan industri kretek di Indonesia era 1960-an, yang diwarnai dengan konflik dan romansa.
Dibintangi Dian Sastrowardoyo (sebagai Dasiyah atau Jeng Yah), Ario Bayu (sebagai Soeraja atau Raja), Arya Saloka (sebagai Lebas), dan Putri Marino (sebagai Arum), serial ini berhasil mendapat sambutan hangat para penonton.
Berikut beberapa lokasi syuting Gadis Kretek berdasarkan informasi dari Instagram Pesona Indonesia Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Keberadaan Museum Kretek dapat kita jumpai pada awal serial Gadis Kretek, saat Lebas mendapat tugas mencari sosok Jeng Yah.
Museum Kretek merupakan salah satu museum yang berada di Kudus, Jawa Tengah yang juga dijuluki sebagai Kota Kretek. Berdasarkan informasi dari situs Asosiasi Museum Indonesia, Museum Kretek merupakan satu-satunya museum rokok di Indonesia.
Museum Kretek diresmikan pada 3 Oktober 1986 oleh Gubernur Jawa Tengah kala itu, Soepardjo Rustam, berdasarkan informasi dari Visit Jateng. Museum Kretek menyimpan sebanyak 1.195 koleksi, yang berkaitan dengan sejarah kretek di wilayah di Kudus.
Misalnya, dokumentasi perjalanan Nitisemito yang dijuluki Raja Kretek Kudus, alat produksi rokok kretek tradisional, foto para pendiri pabrik kretek, alat promosi rokok kretek di masa lalu hingga sekarang, diorama proses pembuatan rokok kretek, dan sebagainya.
Penonton Gadis Kretek tentunya tidak asing dengan bangunan eks Rumah Dinas Residen Kedu. Dalam serial tersebut, eks Rumah Dinas Residen Kedu digambarkan sebagai kediaman keluarga Idroes Moeria (yang diperankan Rukman Rosadi), sekaligus ayah Jeng Yah.
Ternyata, eks Rumah Dinas Residen Kedu merupakan sebuah cagar budaya yang menyimpan banyak sejarah, dilansir dari situs Kemendikbud. Pada 1817, Magelang ditetapkan sebagai ibu kota Karesidenan Kedu sehingga dibangun kantor karesidenan beserta Rumah Dinas Residen Kedu.
Lokasinya berada di Jalan Diponegoro Nomor 1, Kota Magelang, Jawa Tengah. Arsitektur bangunan Rumah Dinas Residen Kedu bergaya Indische Empire Style.
Rumah ini berbentuk limas dengan ventilasi yang besar, serta dilengkapi dengan berada di bagian depan dan belakang. Saat ini, eks Rumah Dinas Residen Kedu, digunakan sebagai Museum Perang Diponegoro.
Sebab, rumah ini digunakan sebagai tempat perundingan Pangeran Diponegoro dengan Belanda. Di lokasi ini pula, terjadi peristiwa penangkapan Pangeran Diponegoro oleh Belanda.
Pabrik Gula Tasikmadu muncul beberapa kali dalam serial Gadis Kretek. Pabrik bersejarah ini berlokasi di Desa Ngijo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Berdasarkan informasi dari situs Kemendikbud, Pabrik Gula Tasikmadu didirikan oleh Mangkunegara IV. Bangunan pabrik ini, dikelilingi dinding tinggi bercat putih sehingga menyerupai benteng.
Sebelum kemerdekaan sekitar 1925, merupakan masa kejayaan pabrik gula di Indonesia, termaasuk Pabrik Gula Tasikmadu. Sayangnya, kini pabrik gula tersebut tidak lagi beroperasi.
Baca juga:
Lihat postingan ini di Instagram