Angin menambahkan, sangat memungkinkan bagi Candi Borobudur dan Sumbu Filosofi Yogyakarta untuk dikolaborasikan.
"Jadi mereka (wisatawan) datang ke Jawa Tengah belajar sejarah di abad 7 masyarakat kehidupan Jawa. Lalu datang ke Yogyakarta untuk melihat kehidupan masyarakat Jawa 3 abad yang lalu," jelasnya.
"Kalau di Borobudur mengeksplor nilai-nilai (agama) Buddha, di Yogyakarta mengeksplor Mataram Islam," imbuh Angin.
Baca juga: Lebih dari 2.000 Turis Asing Kunjung Candi Borobudur per Hari
Adapun wisata edukasi ini masih bisa dikembangkan secara luas. Namun, menurutnya penggemar wisata minat khusus ini jumlahnya tidak terlalu banyak.
Akan tetapi, biasanya wisatawan yang ikut wisata khusus ini akan berlama-lama untuk mengeksplor.
"Lama tinggalnya lama, karena dia serius dia tidak hanya datang untuk foto. Selama ini kan datang untuk foto, mereka belum terpikirkan bagaimana mengangkut batu besar ke Borobudur," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.