Travel pattern atau pola perjalanan juga dapat membantu memudahkan wisatawan yang ingin berlibur ke sejumlah daerah di Indonesia.
"Harus ada pola-pola perjalanan yang menyentuh destinasi-destinasi wisata dan mempromosikannya secara masif," ucap Menparekraf.
Ia melanjutkan, pola perjalanan ini bisa disusun dengan targeted program (program yang ditargetkan), segmented marketing (pemasaran yang tersegmentasi), dan digitalisasi.
Hal ini membutuhkan kerja sama antardaerah untuk menyusun pola perjalanan dalam rangka BBI dan BBWI.
Menparekraf mendorong setiap daerah untuk menjual potensi pariwisata demi meningkatkan angka pergerakan wisnus, serta pertumbuhan ekonomi.
"Kita harus mendorong wisatawan untuk menjadi rombongan yang jalan-jalan dan beli-beli," kata Sandiaga.
Promosi potensi pariwisata, seperti 6.000 desa wisata, ini bisa dilakukan via media sosial untuk menarik kedatangan wisnus.
Menparekraf meyakini bahwa target pergerakan wisnus 2023 sebesar 1,2-1,4 miliar sebenarnya tercapai.
Hanya saja, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), angkanya bahkan belum mencapai satu miliar.
Itu sebanya, perlu adanya kerja sama antardaerah untuk mencapai catatan realisasi oleh BPS.
Baca juga:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram